Washington DC –
Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat (AS) untuk Rusia, Jon Huntsman, dilaporkan telah mengajukan pengunduran diri kepada Presiden Donald Trump. Huntsman dikabarkan berencana kembali ke kampung halamannya di Utah usai mengundurkan diri.
Seperti dilansir CNN dan AFP, Rabu (7/8/2019), seorang sumber yang memahami isu ini menyebut pengunduran diri Huntsman ini berlaku efektif mulai 3 Oktober mendatang.
Alasan pengunduran diri Huntsman yang menjabat Dubes AS selama 2 tahun terakhir ini, tidak disebut lebih lanjut. Namun beredar spekulasi yang menyebut Huntsman berencana mencalonkan diri sebagai Gubernur Utah, jabatan yang sebelumnya pernah dipegangnya pada tahun 2005-2009.
Seorang sumber lain yang dekat dengan Huntsman menuturkan kepada CNN bahwa keputusan soal pencalonan gubernur itu masih belum pasti. “Kita akan lihat, dua tahun sudah berlalu,” ucap sumber tersebut.
Keputusan Huntsman mengundurkan diri ini mencuat saat pemerintah Trump sedang berurusan dengan pengunduran diri Fiona Hill, pejabat tinggi AS untuk urusan Rusia pada Dewan Keamanan Nasional (NSC). Hill diperkirakan akan meninggalkan jabatannya pada bulan ini, yang berarti pemerintahan Trump harus menunjukkan dua pengganti untuk jajaran pejabat tinggi terkait urusan Rusia pada saat bersamaan.
Surat kabar lokal, The Salt Lake Tribune, menjadi media AS pertama yang melaporkan pengunduran diri Huntsman. The Salt Lake Tribune merilis surat pengunduran diri Huntsman yang diserahkan kepada Trump. Dalam surat itu, Huntsman menyebut dirinya akan resmi mundur pada 3 Oktober untuk memenuhi tuntutan keluarga dan pribadi di tempat asalnya.
Dia juga membahas soal pergolakan dalam hubungan AS-Rusia yang disaksikannya selama dua tahun menjabat selama masa yang dipenuhi oleh tuduhan-tuduhan spionase, skandal intervensi Rusia dalam pilpres AS, dicabutnya kesepakatan rudal nuklir era Perang Dingin dan terus berlanjutnya konflik di Ukraina.
“Kita harus terus meminta Rusia bertanggung jawab saat perilaku mereka mengancam kita dan sekutu-sekutu kita. Sementara kebanyakan hal yang memisahkan kita tidak bisa didamaikan, ada kepentingan bersama yang tidak bisa diabaikan,” tulis Huntsman dalam suratnya.
“Tidak ada opsi pengaturan ulang atau memulai kembali, yang akan membantu, hanya pemahaman jelas soal kepentingan dan nilai-nilai kita,” imbuhnya.
Laporan CNN sebelumnya menyebut bahwa Trump dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, tengah membahas pergantian duta besar saat keduanya berbicara via telepon pekan lalu. Gedung Putih dalam pernyataan saat itu menyebut percakapan Trump dan Putin lebih fokus membahas soal kebakaran hutan di Siberia.
Dua sumber yang dikutip CNN menyatakan bahwa Trump dan Putin tidak secara spesifik menyebut nama Dubes baru.
Terlepas dari itu, Huntsman juga diketahui memiliki tugas sulit terkait kasus Paul Whelan, seorang direktur korporat keamanan AS yang ditahan secara misterius oleh otoritas Rusia atas kecurigaan spionase. Seorang analis CNN, John Kirby, menyebut pada Januari lalu, Huntsman mengunjungi Whelan — secara pribadi — di tahanan. Hal semacam ini tergolong tidak biasa dilakukan seorang Dubes. Trump sendiri diketahui tidak banyak membahas soal nasib Whelan.(ARF)