Washington DC –
Seperti dilansir Reuters, Kamis (16/4/2023), percakapan telepon langka itu dilakukan pada Rabu (15/3) waktu setempat, atau sehari setelah AS melaporkan sebuah drone militer jenis MQ-9 Reaper jatuh di Laut Hitam setelah ditabrak sebuah jet tempur Rusia.
Komunikasi via telepon ini dilakukan saat hubungan AS-Rusia tengah berada di titik terendah selama beberapa dekade terakhir akibat invasi ke Ukraina.
Pernyataan yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia mengungkapkan bahwa Shoigu mengatakan kepada Austin dalam percakapan telepon itu bahwa penerbangan drone AS di dekat pantai Crimea ‘bersifat provokatif’ dan bisa memicu ‘eskalasi di zona Laut Hitam’.
Crimea merupakan semenanjung yang menjadi bagian wilayah Ukraina, yang dicaplok Moskow secara paksa sejak tahun 2014 lalu.
Dalam pernyataannya, Rusia menegaskan pihaknya ‘tidak tertarik pada perkembangan semacam itu, namun di masa depan akan bereaksi secara proporsional’ dan menyerukan kedua negara untuk ‘bertindak dengan tanggung jawab maksimum’, termasuk memiliki jalur komunikasi militer dalam masa krisis. (BAS)