Moskow –
Kehadiran personel militer Rusia di Caracas, Venezuela ditegaskan tidak untuk ikut serta dalam operasi militer. Otoritas Rusia menyebut pihaknya mengerahkan tim spesialis untuk membahas kerja sama militer-teknis antara kedua negara.
“Kehadiran tentara Rusia di Venezuela terkait pembahasan kerja sama soal militer-teknis,” sebut Atase Militer Venezuela di Moskow, Jose Rafael Torrealba Perez, seperti dikutip kantor berita Rusia, Interfax dan dilansir Reuters, Kamis (28/3/2019).
Ditegaskan Perez bahwa kehadiran personel militer Rusia di Venezuela itu tidak terkait operasi militer apapun.
Dalam pernyataan terpisah, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menyatakan pihaknya mengirimkan tim spesialis militer ke Caracas untuk membahas kerja sama militer atas permintaan pemerintah Venezuela.
Ditegaskan Zakharova dalam konferensi pers di Moskow, ‘Rusia tidak mengubah keseimbangan kekuatan di kawasan, Rusia tidak mengancam siapapun, tidak seperti orang-orang di Washington’. Dia merujuk pada otoritas Amerika Serikat (AS) yang sebelumnya mengkritik langkah Rusia mengerahkan militer ke Venezuela.
“Para spesialis Rusia telah tiba di Venezuela sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian bilateral antar-pemerintah soal kerja sama militer-teknis. Tidak ada yang membatalkan dokumen ini,” ujarnya.
Ditambahkan Zakharova bahwa kehadiran tim spesialis militer Rusia di Caracas tidak melanggar perjanjian internasional maupun aturan hukum Venezuela.
Sebelumnya dilaporkan, dua pesawat militer milik Angkatan Udara Rusia mendarat di Caracas pada 23 Maret lalu. Disebutkan bahwa pesawat-pesawat itu membawa nyaris 100 personel militer Rusia juga perlengkapan militer.
Pada Rabu (27/3) waktu setempat, Presiden AS Donald Trump menyerukan kepada Rusia untuk menarik tentaranya keluar dari Venezuela. Trump juga menyatakan ‘seluruh opsi’ terbuka untuk mewujudkan hal itu.
Dalam krisis Venezuela yang masih berlangsung, rezim Presiden Nicolas Maduro didukung oleh Rusia dan China. Sementara AS dan negara-negara Barat sekutunya mendukung pemimpin oposisi, Juan Guaido, yang telah memproklamirkan dirinya sebagai Presiden interim Venezuela.(ARF)