Seoul –
Objek tak teridentifikasi yang kedapatan terbang di atas perbatasan Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) ternyata sebuah balon, bukan drone seperti dugaan sebelumnya. Balon itu disinyalir membawa selebaran propaganda.
Korsel mendeteksi sebuah objek tak teridentifikasi yang mengudara dari wilayah Korut ke wilayahnya pada Selasa (23/5) waktu setempat. Korsel langsung melepas 90 tembakan senapan mesin ke arah objek itu, sebagai bentuk peringatan.
Objek tak teridentifikasi itu terdeteksi masuk ke Zona Demiliterisasi (DMZ), yang memisahkan kedua Korea. Laporan media-media lokal Korsel menyebut dugaan objek itu merupakan drone Korut. Namun belakangan terungkap bahwa objek itu bukanlah drone.
“Objek itu berbentuk seperti balon… (dan) terbang mengikuti arah angin sebelum menghilang,” tutur seorang pejabat militer Korsel kepada CNN, Rabu (24/5/2017).
“Militer kami memberikan respons sesuai dengan protokol militer,” imbuh pejabat yang enggan disebut namanya.
Secara terpisah, kantor berita Korsel, Yonhap, seperti dilansir Reuters, melaporkan bahwa objek itu telah ditemukan di dekat perbatasan dan diidentifikasi sebagai balon.
Selama ini, para aktivis Korsel secara rutin mengirimkan balon propaganda ke wilayah Korut. Balon-balon itu membawa selebaran maupun video-video. Pada Maret lalu, seorang pembelot Korut yang ada di Korsel menerbangkan sebuah balon propaganda berisi informasi soal pembunuhan Kim Jong-Nam, yang merupakan saudara tiri pemimpin Korut, Kim Jong-Un.
Keberadaan balon propaganda ini dideteksi dua hari setelah Korut menggelar uji coba rudal balistik terbaru, pada Minggu (21/5). Ini bukan pertama kalinya Korsel bereaksi keras terhadap objek yang melintasi perbatasannya. Awal tahun lalu, Korsel melepas tembakan senapan mesin ke sebuah pesawat tak teridentifikasi yang melintasi Zona Demiliterisasi. Pesawat yang diduga milik Korut itu kemudian terbang kembali ke wilayah negara komunis itu.
Sebelumnya pada tahun 2014, dua drone yang diduga milik Korut ditemukan jatuh di wilayah Korsel, yakni satu di Pulau Baengnyeong dan satu lagi di kota Paju, dekat perbatasan dengan Korut.(ADI)