Accra –
Patung pahlawan kemerdekaan India, Mahatma Gandhi, di Universitas Ghana diturunkan. Tindakan ini diambil setelah munculnya petisi dari pihak universitas ke pemerintah.
Dilansir CNN, Jumat (14/12/2018), patung yang berdiri sejak 2016 itu diturunkan pada Rabu (12/12) lalu.
Pemerintah Ghana sebelumnya berjanji akan merelokasi patung itu setelah protes dua tahun lalu, tetapi tetap berdiri hingga pekan ini.
Juru bicara universitas, Stella Amoa, mengatakan Kementerian Luar Negeri dan Integrasi Regional Ghana menyetujui penurunan patung Gandhi.
Monumen itu memicu protes di antara mahasiswa dan anggota fakultas, yang menilai Gandhi ‘rasis’. Mereka juga berpendapat semestinya tokoh-tokoh Afrika yang dikedepankan sebagai tokoh, menurut petisi Change.org.
“Bagaimana sejarawan itu akan mengajarkan dan menjelaskan bahwa Gandhi tidak bisa dibenarkan dalam sikapnya terhadap ras kulit hitam dan melihat bahwa kita mengagungkannya dengan mendirikan patung di kampus kita?” petisi itu berbunyi.
Gandhi terkenal di seluruh dunia karena gerakan menolak pe jajahan dengan damai. Kepeloporannya lalu berhasil mendorong kemerdekaan India dari kekuasaan kolonial Inggris. Ia dibunuh pada 1948.
Dijuluki “Tentara perdamaian,” ia tinggal di Afrika Selatan selama 21 tahun, tetapi beberapa bagian dalam tulisan-tulisan awalnya tentang benua Afrika telah menimbulkan kontroversi.
Mengutip bagian-bagian yang dikaitkan dengan beberapa tulisan ini, para dosen mengajukan petisi kepada Dewan Universitas Ghana untuk mencatat monumen tersebut, dengan mengatakan pemimpin kemerdekaan tersebut membuat komentar rasis tentang orang Afrika Selatan berkulit hitam.
Obadele Kambon, kepala bahasa, sastra dan drama di Institut Studi Afrika dari Universitas Ghana, memuji langkah untuk menurunkan patung itu.
“Ucapan-ucapannya ketika dia hidup menunjukkan bahwa dia tidak ingin bersama kami orang kulit hitam,” kata Kambon kepada CNN.
“Mengapa kita ingin bersamanya setelah kematiannya dengan memiliki patungnya di kampus kita?” imbuhnya.(NOV)