Riyadh –
Dua pria ditembak mati setelah mencoba mengebom sebuah pos pemeriksaan perbatasan di wilayah timur Arab Saudi. Dua pria lainnya ditangkap otoritas Saudi dalam insiden tersebut.
Insiden itu terjadi di Abu Hadriyah, jalan raya yang menghubungkan wilayah Provinsi Timur, Saudi dengan Bahrain dan Kuwait, saat para penyerang mencoba kabur dari Saudi. Demikian diberitakan televisi Al-Arabiya dan media-media lokal lainnya seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (8/4/2019).
Al-Arabiya melaporkan, tiga dari empat pria tersebut merupakan “teroris-teroris” yang diburu aparat Saudi. Mereka berasal dari wilayah Qatif yang mayoritas penduduknya Syiah. Tidak disebutkan secara detail kapan insiden itu terjadi. Kelompok militan dari wilayah itu sering melakukan serangan terhadap tentara dan polisi di wilayah timur.
Wilayah Provinsi Timur, Saudi telah dilanda serangkaian kekerasan sejak tahun 2011, ketika para demonstran Syiah turun ke jalan-jalan untuk menuntut berakhirnya apa yang mereka sebut sebagai diskriminasi oleh pemerintah Saudi yang didominasi Sunni. Pemerintah Saudi sebelumnya telah membantah melakukan diskriminasi terhadap komunitas Syiah.
Salah satu pemimpin gerakan demonstran tersebut, ulama Syiah terkemuka bernama Nimr al-Nimr, dieksekusi mati pada tahun 2016 atas dakwaan menghasut terorisme, memperparah ketegangan sektarian di kawasan Teluk dan dengan rival utama regional Saudi, Iran.
Selama ini, komunitas Syiah di Arab Saudi menuduh pemerintah melakukan represi berat terhadap hak-hak beragama dan HAM mereka. Komunitas Syiah diperkirakan mencapai antara 10 persen dan 15 persen dari total populasi Saudi yang mencapai sekitar 32 juta jiwa. (ADI)