Philadelphia –
Otoritas Amerika Serikat (AS) menyatakan telah menyita kokain seberat 16,5 ton dari sebuah kapal di pelabuhan Philadelphia. Kokain itu ditaksir bernilai lebih dari US$ 1 miliar (Rp 14 triliun) di pasar narkoba, yang mencetak rekor bersejarah di AS.
Seperti dilansir Reuters dan AFP, Rabu (19/6/2019), kokain seberat 16,5 ton ini ditemukan di dalam tujuh kontainer yang menjadi muatan kapal kargo MSC Gayane. Kapal kargo tersebut dilaporkan hendak berlayar ke Eropa setelah sebelumnya berlabuh di Chile, Panama dan Kepulauan Bahama.
Penggerebekan dilakukan oleh para agen federal, agen negara bagian dan penegak hukum lokal pada Senin (17/6) waktu setempat, saat kapal kargo itu berlabuh di Packer Marine Terminal Philadelphia.
Otoritas federal menangkap dan menjerat dua awak kapal. Keduanya disebut bernama Ivan Durasevic dan Fonofaavae Tiasaga. Kepada para penyidik, kedua tersangka menceritakan bagaimana mereka membantu memasukkan muatan kokain itu ke dalam kapal.
“Ini merupakan salah satu penyitaan narkoba terbesar dalam sejarah Amerika Serikat,” sebut jaksa AS untuk Eastern District di Philadelphia, William McSwain, dalam pernyataan via Twitter. “Anggota awak kapal telah ditangkap dan didakwa secara federal,” imbuhnya.
Kantor jaksa McSwain memperkirakan kokain seberat 16,5 ton itu bernilai lebih dari US$ 1 miliar atau setara Rp 14 triliun. “Kokain sebanyak ini bisa membunuh jutaan — JUTAAN — orang,” tegas McSwain dalam pernyataannya.
Pemilik kapal kargo tersebut, Mediterranean Shipping Company, menyatakan pihaknya menyadari insiden ini. Mereka juga menyatakan bahwa perusahaan mereka memiliki riwayat bekerja dengan lembaga-lembaga penegak hukum AS untuk membantu membongkar perdagangan narkotika ilegal.
Penyitaan sejumlah besar kokain ini terjadi setelah otoritas AS menyita kokain seberat nyaris 1,5 ton pada Maret lalu. Penyitaan ini disebut sebagai yang terbesar selama nyaris 25 tahun di pelabuhan New York/Newark.
Sementara itu, salah satu penyitaan narkoba terbesar dalam sejarah AS terjadi di California tahun 1989 yang melibatkan penyitaan 21 ton kokain dan di Texas pada tahun yang sama menyita 14 ton kokain.
Hingga kini, kokain tetap menjadi salah satu narkoba yang digunakan secara luas di AS, yang tercatat sebagai konsumen kokain terbesar di dunia.
“Ada tanda-tanda awal yang meresahkan bahwa penggunaan dan kesediaan kokain tengah meningkat di Amerika Serikat untuk pertama kalinya dalam nyaris satu dekade,” sebut Departemen Luar Negeri AS dalam laporan perdagangan narkoba global tahun 2017.(ADI)