JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Kapolri Jenderal Tito Karnavian meminta jajarannya mengawasi proyek pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia. Dia ingin tidak ada penyelewengan yang bisa menyebabkan kecelakaan.
Keinginan Kapolri ini didasari adanya sejumlah kecelakaan dalam proses pembangunan proyek infrastruktur. Di antaranya kasus ambruknya tembok underpass di area Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, dan ambruknya bekisting pierhead Jalan Tol Becakayu.
Dalam pengawasan ini, Kapolri meminta jajarannya berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Pak Kapolri sudah perintahkan seluruh jajaran, baik mabes, seluruh polda, untuk koordinasi dengan Kementerian PUPR. Bukan hanya koordinasi, kami akan tampil di situ untuk melakukan proses penjagaan, pelayanan, membantu QC (quality control, red). Direktorat Pam Obvit sudah melekat pada proyek infrastruktur di seluruh Nusantara,” Kata Iqbal di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (12/3/2018).
Terkait ambruknya tembok underpass di area Bandara Soekarno-Hatta, Iqbal mengatakan polisi sedang mengumpulkan bukti-bukti adanya unsur pidana. Iqbal melanjutkan hingga saat ini polisi belum menemukan bukti pidananya.
“Itu juga sedang berproses. Sampai sekarang kan belum ada tersangka. Sedang dilakukan pengumpulan bukti. Sampai saat ini belum ada (bukti tindak korupsi),” kata Iqbal.
“Sampai saat ini belum ada (indikasi) sabotase. Polri belum temukan adanya sabotase,” tambah dia. (ADI)