JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM – Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim yang juga Ketua Gugus Tugas COVID-19 Kota Bogor meminta agar manajemen Gojek mempercepat produksi dan distribusi sekat antara pengemudi ojek online dengan penumpang. Menurutnya, hal itu jadi salah satu sarana mencegah penularan virus.
“Tidak perlu bagus-bagus, cukup buat yang sederhana. Sekat ini bisa menjadi salah satu wujud nyata upaya mencegah penyebaran virus. Gojek harus jadi pelopor,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (28/7/2020).
“Inovasi sekat yang digunakan pengemudi sebagai pemisah dengan penumpang harus dipahami semata-mata untuk urusan kedaruratan kesehatan dan berlakunya tidak hanya di Kota Bogor tapi juga daerah lain,” imbuhnya usai menerima Perwakilan Manajemen Gojek di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kota Bogor.
Dedie menegaskan Perwali Nomor 37 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penerapan Sanksi Pelanggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Penanganan COVID-19 di Kota Bogor, yang dikeluarkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bermaksud bukan untuk menghalangi warga dalam berusaha atau berkegiatan.
Menurutnya sekat atau inovasi yang dijalankan merupakan bentuk nyata sebagai upaya bersama dalam pencegahan penyebaran COVID-19. Pada intinya, aturan yang ada berlaku untuk umum. Namun diakuinya memang kurang nyaman, tetapi ini untuk urusan kedaruratan kesehatan.
“Jangan sampai Pemerintah berusaha mencegah penyebaran virus, tapi masyarakat malah memproduksi atau menyebarkan virus,” jelasnya
Dedie menambahkan sekat secara tidak langsung mempresentasikan physical distancing yang menjadi upaya pencegahan penyebaran COVID-19 yang tujuannya bukan untuk segelintir pihak, melainkan untuk masyarakat secara umum.
“Jangan sampai akibat kecerobohan yang dilakukan segelintir orang atau pihak membuat upaya yang dilakukan Pemerintah menjadi kurang maksimal. Jangan sampai juga, zona Kota Bogor yang ada saat ini berubah menjadi zona merah, karena jika berubah semua pihak akan merasakan dampak negatifnya,” tuturnya.
Sementara itu, Head Regional Corporate Affairs Gojek Arum Prasodjo menyebutkan Gojek sudah menambah penyebaran sekat yang menjadi pemisah antara mitra driver Gojek dengan penumpang.
“Walaupun masih dalam tahap uji coba tetap kami perluas penyebarannya secara bertahap juga dan jumlahnya sudah ribuan. Kami berikan tanpa dikenakan biaya tambahan, baik bagi mitra driver maupun penumpang,” jelas Arum.
Pada dasarnya sekat yang saat ini masih terus diproduksi dan distribusinya dilakukan secara nasional. Namun untuk tahap awal dilakukan di 8 kota utama, dimana Kota Bogor termasuk salah satunya, lebih khusus lagi Jabodetabek yang tingkat penyebaran dan jumlah driver-nya cukup tinggi.
“Secara nasional jumlah mitra driver Gojek ada 1,7 juta,” pungkas Arum.