Tegucigalpa –
Otoritas Honduras menangkap seorang kandidat calon presiden (capres), Santos Rodriguez, atas tuduhan pencucian uang terkait perdagangan narkoba dan pembunuhan. Rodriguez diduga terkait pembunuhan seorang informan Badan Penegakan Narkoba Amerika Serikat (AS) atau DEA.
Seperti dilansir AFP, Jumat (5/11/2021), penangkapan Rodriguez dilakukan kurang dari sebulan menjelang pemilihan presiden (pilpres) di mana seluruh kandidat utama menghadapi tuduhan mulai dari korupsi hingga perdagangan narkoba.
Presiden Juan Orlando Hernandez yang akan mengakhiri masa jabatannya, juga dituduh terlibat perdagangan narkoba. Sedangkan saudara laki-lakinya, Tony Hernandez, pada Maret lalu divonis penjara seumur hidup di New York atas kejahatan yang sama.
Rodriguez yang pensiunan militer dengan pangkat kapten, tidak menjadi kandidat favorit dalam pilpres 28 November mendatang. Menurut Kementerian Publik setempat, Rodriguez diburu polisi terkait pencucian uang.
Seorang saksi yang dilindungi juga menuduh bahwa ketika Rodriguez menemukan uang atau narkoba saat melakukan operasi militer, dia ‘tidak melaporkannya secara keseluruhan, menyimpan sebagian dari apa yang disita dan persenjataan yang disita diserahkan ke kelompok kriminal’.
“Menurut para saksi, dia juga terlibat dalam kematian banyak orang termasuk seorang informan (DEA),” sebut Kementerian Publik Honduras.
Saat ditangkap, Rodriguez sempat memprotes dan menyatakan dirinya tidak bersalah. “Mereka dapat menggeledah saya kapan saja mereka mau, saya tidak menyembunyikan apapun,” ucap Rodriguez dalam video yang direkam sekutunya.
Dituturkan Rodriguez dalam beberapa bulan terakhir bahwa dirinya menjadi salah satu yang menuduh saudara Presiden Hernandez terkait perdagangan narkoba. Dalam videonya, Rodriguez menyebut penangkapan dirinya sebagai ‘balas dendam Presiden karena saudaranya dipenjara di Amerika Serikat’.(DAB)