YOGYAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas menyebut upaya menyingkirkan 75 pegawai KPK melalui hasil tes wawasan kebangsaan (TWK) yang kini jadi polemik, terkait dengan agenda Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Hal tersebut merupakan hasil diskusi Busyro dengan pegawai KPK.
Busyro mengaku sampai saat ini dirinya masih terus berdiskusi dengan para pegawai KPK. Hasilnya, revisi Undang-Undang (UU) No 30 tahun 2002 tentang KPK dengan UU No 19 tahun 2019, sarat dengan agenda politik. Sebab, kata Busyro, pembahasan UU tersebut oleh pemerintah dengan DPR sampai memakan dua korban mahasiswa di Kendari.
“Tapi tetap dipaksakan. Kami mendiskusikan dan hasilnya ada satu poin. Dengan adanya KPK seperti selama ini, menghalangi kekuatan-kekuatan bisnis besar yang dulu dikenal sembilan naga mengerucut tujuh nama atau tujuh samurai untuk ikut berlaga pada 2024,” kata Busyro saat pernyataan sikap Jogja Kompak, gabungan masyarakat sipil Yogyakarta di Gedung Perwakilan DPD RI, Senin (31/5/2021).
Busyro menyebut keberadaan KPK dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki dianggap menjadi penghalang tujuh naga itu bertarung pada Pilpres 2024. Karena, SDM KPK mengantongi data sumber daya mineral di seluruh Indonesia.
“Oleh karena itu, satu-satunya jalan diremuk KPK ini. Sudah berhasil dengan revisi UU dan proses seleksi pimpinan KPK,” katanya.(DAB)