SUMEDANG, KHATULISTIWAONLINE.COM
Tingginya curah hujan mengakibatkan terjadinya bencana longsor di Leuweung Kadu, Dusun Sukasari, Rt 03 Rw 03 Desa Ciherang, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang pada Sabtu (15/1/2022) sore.
Longsor dengan ketinggian tebing sekitar 200 meter hingga 300 meter yang terjadi sekitar pukul 16.30 WIB itu, menutupi sekitar 2 hektar lahan persawahan.
Menurut informasi diperoleh Khatulistiwaonline, hujan dengan curah tinggi terjadi mulai pukul 13.20 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Selain menutupi persawahan warga, longsoran juga menutupi saluran air Cipongkor yang berada diatas tebing bukit bermuara di bawah dengan Sungai Cipeles.
Lokasi Leuweung Kadu yang berbatasan langsung dengan Sungai Cipeles dan pemukiman warga yang ada di bantaran Sungai Cipeles, Dusun Cimareme, Rt 01 Rw 11 Kelurahan Pasangrahan Baru, Kecamatan Sumedang Selatan jugaterkena dampak longsor tersebut.
Mendapat laporan terjadi bencana longsor tersebut, Lurah Pasangrahan, Cecep Hermawan, SE bersama BPBD, Kapolsek, Danposmil, Pol PP, Dishub, Tagana Kecamatan Sumedang Selatan bersama Ketua Rw dan Rt langsung mendata warga yang berada di bantaran Sungai Cipeles.
Kepada warga diminta tetap waspada mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk menghindari hal yang tidak diinginkan karena rumah mereka berada tepat di bantaran Sungai Cipeles yang dikwatirkan terjadi longsor susulan yang bisa mengakibatkan tanah tersebut menutupi Sungai Cipeles.
Tata (66) salah seorang warga Rt 01 Rw 11, Dusun Cimareme, Kelurahan Pasanggarahan yang saat terjadinya musibah bencana longsor berada di lokasi bersama istri, berhasil menyelamatkan diri dan hanya mengalami luka di kaki langsung diobati oleh tim medis.
“Kami mengucapkan terimakkasih kepada semua pihak yang dengan sigap dan respon cepat membantu mendata warga yang berada di bantaran Sungai Cipeles yang terdampak longsor tebing Leuweung Kadu tersebut.
Sementara itu, Bupati Sumedang, H.Doni Ahmad Munir saat berkunjung ke rumah Tata korban selamat musibah longsor memberikan donasi serta dukungan moral kepada istri Pak Tata yang masih trauma dengan kejadian dialaminya.(KUS)