Washington –
Mantan Direktur Biro Investigasi Federal (FBI) James Comey membeberkan bahwa dirinya berbicara dengan Presiden Donald Trump sebanyak 9 kali dalam waktu 4 bulan. Comey pun mengaku mencatat setiap percakapan tersebut.
Jika dibandingkan sewaktu pemerintahan Presiden Barack Obama, Comey mengatakan bahwa dirinya hanya berbicara dengan Obama sebanyak 2 kali dalam waktu tiga tahun dan dia tak pernah mencatat percakapan tersebut.
Hal tersebut diungkapkan Comey dalam statemen pembukanya di depan Komite Intelijen Senat AS pada Kamis (8/6) waktu setempat. Mantan bos FBI itu tampil memberikan keterangan langsung di depan Komisi Intelijen Senat AS terkait pemecatannya oleh Trump. Kemunculan Comey ini merupakan yang pertama usai dirinya dipecat Trump pada 9 Mei lalu.
Disebutkan Comey seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (9/6/2017), dirinya hanya dua kali berbicara dengan Obama, yakni pada tahun 2015 untuk membahas isu-isu kebijakan penegakan hukum dan kemudian pada akhir tahun 2016, ketika Obama menyampaikan salam perpisahan sebelum meninggalkan Gedung Putih. Kedua pembicaraan tersebut terjadi dalam pertemuan langsung. Obama menunjuk Comey menjadi Direktur FBI pada tahun 2013.
Sedangkan dengan Trump, Comey berbicara 9 kali, yang dimulai pada Januari 2017, beberapa pekan sebelum Trump dilantik sebagai presiden. Tiga dari sembilan pembicarakan tersebut terjadi dalam pertemuan langsung, sedangkan enam pembicaraan lainnya dilakukan via telepon.
“Saya berbicara sendiri dengan Presiden Obama dua kali secara langsung (dan tak pernah lewat telepon) — sekali pada tahun 2015 untuk membahas isu-isu kebijakan penegakan hukum dan kedua, secara singkat, saat dia mengucapkan salam perpisahan pada akhir 2016,” ujar Comey seraya mengatakan bahwa dirinya mencatat setiap percakapan dengan Trump.
Pemecatan Comey oleh Trump menuai kontroversi karena dilakukan di tengah penyelidikan FBI atas dugaan intervensi Rusia pada pemilihan presiden AS tahun lalu. Di hadapan para Senator AS pada Kamis (8/6) waktu setempat, Comey mengaku yakin Trump telah ‘mengarahkan’ dirinya untuk menghentikan penyelidikan FBI terhadap Michael Flynn, mantan penasihat keamanan nasional Trump. Penyelidikan Flynn merupakan bagian dari penyelidikan dugaan intervensi Rusia pada pilpres AS.
Selama lebih dari dua jam, Comey menyebut pemerintahan Trump telah berbohong dan memfitnah dirinya dan FBI usai pemecatannya bulan lalu. Fitnah yang dimaksud adalah komentar bahwa FBI sedang dilanda kekacauan di bawah kepemimpinan Comey dan para stafnya kehilangan kepercayaan pada Comey. “Itu semua bohong, sederhana dan jelas,” ucapnya seperti dilansir Reuters, Jumat (9/6/2017).
Duduk berhadapan dengan para Senator AS yang melontarkan pertanyaan satu per satu, Comey memberikan jawaban singkat dan tenang. Jawaban-jawabannya menggambarkan Trump sebagai presiden yang tidak dipercayainya dan menekannya untuk menghentikan penyelidikan FBI atas Flynn.
Para pengkritik Trump menyebut, setiap upaya apapun dari Presiden AS untuk mencampuri penyelidikan FBI sama saja dengan tindak menghalangi penyelidikan. Sikap itu tidak pantas dilakukan seorang presiden dan bisa berujung pada pemakzulan. (ADI)