JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM-
Melansir dari media nasional Ukraina, The Kyiv Independen, Sabtu (15/2/2025), rencananya dana ini akan digunakan untuk membeli senjata dari Negeri Paman Sam. Dengan begitu aset Rusia yang dibekukan ini dapat dimanfaatkan oleh Ukraina dan AS di saat yang bersamaan.
“Ini adalah salah satu jaminan keamanan. Ambil uangnya (Rusia), apa yang kami butuhkan untuk produksi dalam negeri dan kami akan membeli semua senjata dari Amerika Serikat. Kami tidak membutuhkan hadiah dari Amerika Serikat,” katanya dalam sebuah wawancara.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky meminta Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, agar Kiev diberikan izin menggunakan aset Rusia yang dibekukan selama perang berlangsung senilai US$ 300 miliar atau sekitar Rp 4.875,3 triliun (kurs Rp 16.251/dolar AS).
“Ini akan sangat baik untuk industri Anda, untuk Amerika Serikat. Kami akan menaruh uang di sana, uang Rusia, bukan Ukraina, bukan Eropa, uang Rusia, aset Rusia. Mereka harus membayar untuk ini,” tambah Zelensky.
Perlu diketahui, Trump bersama timnya memang sudah cukup lama mengkritik pengeluaran AS untuk mendukung Ukraina dalam perangnya melawan Rusia. Di mana menurut Trump ini merupakan salah satu pemborosan.
Meskipun mengkritik bantuan AS untuk Ukraina, Financial Times melaporkan bahwa kemungkinan besar Trump juga tidak akan menghentikan dukungan militer Negeri Paman Sam tersebut.
Karena hal inilah Zelensky telah mengambil berbagai langkah untuk membina hubungan yang positif dengan Trump, memastikan pemerintah AS akan terus memberikan dukungannya terhadap Ukraina.
Bahkan Zelensky tercatat pernah bertemu dengan Trump dan menyatakan dukungannya pada tanggal 27 September 2024 lalu di tengah-tengah kampanye pemilihan presiden AS. Mereka bertemu lagi di sela-sela pembukaan kembali Katedral Notre Dame, bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron pada tanggal 7 Desember. (VAN)