JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyinggung besaran anggaran mereka yang terus menurun dari tahun ke tahun. Menurut BNPB, penurunan anggaran itu tidak sebanding dengan ancaman bencana yang semakin meningkat.
“Apakah anggaran BNPB cukup? Sangat berkurang. Anggaran BNPB terus menurun. Di satu sisi ancaman bencana meningkat tetapi anggaran bencana menurun,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, di kantor BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Timur (25/12/2018).
Untuk tahun 2019 misalnya, alokasi anggaran BNPB sebesar Rp 610 miliar. Menurut Sutopo, anggaran Rp 610 miliar tak cukup untuk penanganan bencana di seluruh Indonesia.
“Tahun 2019 hanya mendapat Rp 610 miliar. Anda bisa bayangkan Rp 610 miliar untuk meng-cover seluruh wilayah Indonesia. Tentu sangat berkurang, apalagi menangani per jenis bencana,” terang Sutopo.
Sutopo menilai politik anggaran justru tidak mendukung penanggulangan bencana di Tanah Air. Bahkan, sambung dia, tidak hanya BNPB yang anggarannya kecil, BPBD juga mengalami kondisi serupa.
“(Anggaran) jarang naik, ada APBN-P juga jarang kita dapat. Jadi kalau kita lihat politik anggaran, tidak mendukung penanggulangan bencana. Karena anggarannya kecil, apalagi di daerah, sangat minim,” sesal Sutopo.
“Contoh anggaran buat BPBD Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara yang berbatasan dengan Filipina itu di jalur subduksi. Daerahnya rawan gempa dan tsunami, sering ada siklon tropis yang ada di daerah sana sering melintas cuaca ekstrim,” imbuhnya.
Menurut Sutopo, anggaran BPBD idealnya 1 persen dari ABPD suatu daerah. Karena itu, jika terjadi bencana, anggaran yang dipakai untuk penanganan yakni Belanja Tidak terduga.
“Saya pernah hitung anggaran BPBD daerah, (besarannya) 0,002 persen dari APBD. Idelanya satu persen untuk prabencana. Kalau terjadi bencana kan pakai dana darurat. Di daerah ada yang namanya Belanja Tidak Terduga, yang digunakan untuk darurat selama pemda-nya menetapkan masa tanggap darurat,” papar Sutopo.
Sutopo berharap anggaran BNPB bisa bertambah. Dengan kondisi Indonesia yang rawan bencana seperti gempa bumi, longsor, banjir dan angin puting beliung, lanjut Sutopo, anggaran BNPB idealnya Rp 2 triliun.
Menurut Sutopo wilayah Indonesia rawan bencana seperti gempa bumi, tsunami, longsor, banjir, angin puting beliung, kebakaran hutan dan sebagainya. Dengan demikian ia menilai angka ideal anggaran BNPB mencapai Rp 2 triliun.
“Jadi ya idelanya ditambah, di atas, kalau perlu Rp 2 triliun,” kata Sutopo.(NGO)