Seoul –
Otoritas Korea Selatan (Korsel) melaporkan 60 kasus baru virus corona di negeri itu pada hari ini, Selasa (25/2), sehingga kini total 893 orang terinfeksi virus mematikan tersebut. Ini menjadikan Korsel sebagai negara dengan jumlah kasus virus corona terbesar di luar China.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea, KCDC melaporkan seperti dilansir media Korsel, Yonhap, Selasa (25/2/2020), bahwa sejauh ini 9 orang telah meninggal akibat virus corona di negara tersebut. Korban meninggal kesembilan itu adalah perempuan yang dirawat pada Minggu (23/2) di rumah sakit di kota Chilgok, provinsi North Gyeongsang, dikarenakan pneumonia dan dites positif coronavirus pada Senin (24/2) waktu setempat.
KCDC menyatakan bahwa dari 60 kasus baru corona, sebanyak 49 di antaranya ada di kota Daegu dan provinsi North Gyeongsang yang bertetangga.
Terkait wabah ini, jalan-jalan di Daegu — kota terbesar keempat di Korsel dengan populasi 2,5 juta — telah lengang dalam beberapa hari ini, kecuali antrean panjang para pembeli di beberapa toko yang menjual masker. Pemerintah setempat meminta warga untuk tidak keluar rumah, jika benar-benar tidak diperlukan. Bahkan kini kota itu kini menjadi “zona perawatan khusus”.
Sebagian besar dari kasus corona di Korsel terkait dengan sekte Gereja Shincheonji Yesus di Daegu. Seorang wanita berusia 61 tahun dari sekte itu yang disebut sebagai ‘pasien ke-31’ menjadi yang pertama dinyatakan positif virus corona dan diduga menularkannya ke puluhan orang lainnya setelah menghadiri beberapa kali kebaktian di gereja itu.
Otoritas Korsel masih menyelidiki penyebab meluasnya wabah virus corona di negeri itu, dengan pasien ke-31 tersebut diketahui tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri dalam waktu dekat.
Presiden Korsel, Moon Jae-In, menyatakan bahwa pemerintahan ‘akan menaikkan level peringatan ke level tertinggi ‘parah’ menurut rekomendasi para pakar dan secara drastis meningkatkan sistem cepat tanggap’.
Moon juga mendorong para pejabat setempat untuk tidak ragu-ragu mengambil ‘langkah-langkah kuat yang belum pernah terjadi sebelumnya’ untuk menangkal wabah virus corona. Level peringatan tertinggi memampukan pemerintah Korsel untuk melarang segala aktivitas publik dan memerintahkan penutupan sekolah-sekolah.(MAD)