JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Kopda Marinir Budi Santoso (33) membagikan sedikit pengalaman saat mengikuti lomba renang Selat Sunda pada akhir minggu lalu. Budi mengaku tak berhenti berenang saat menempuh jarak sejauh 39 kilometer tersebut.
Anggota Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib) 2 ini tetap makan dan minum di saat berenang. Dia menyebut menghabiskan waktu selama 9,5 jam untuk tiba di garis finis di Tanjung Sekong, Merak, Cilegon, Banten.
“Yang saya lakukan kemarin tidak ada berhentinya, istilahnya saya minum harus sambil berenang. Dan makan juga sambil berenang pada saat itu,” kata Budi dalam perbincangan, Senin (5/3/2018).
Lantas, bagaimana Budi makan dan membawa ransum tersebut selama berada di air?
“Saya bawa sendiri. Saya ikat di pelampung yang biasanya dipakai sebagai tanda perenang atau emergency,” ujar pria asal Desa Gunung Tawang, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo, ini.
Sebagaimana diketahui, lomba renang dimulai pada Jumat (2/3) pukul 21.00 WIB. Sebanyak 284 peserta berenang dari Pelabuhan Bandar Bakau Jaya, Bakauheuni, Lampung, menuju Tanjung Sekong, Merak, Cilegon, Banten.
Budi menjadi peserta pertama yang tiba di Tanjung Sekong pada Sabtu (3/5) sekitar pukul 07.00 WIB. Dia mengatakan tantangan utama yang dihadapinya ialah kejenuhan.
Dia mengatakan rasa jenuh tersebut jika dikalahkan akan membuat rasa lelah dapat ditutup. Budi mengatakan tantangan lain yang dihadapinya ialah arus air dan hewan laut, seperti ubur-ubur.
Atas keberhasilannya itu, Budi mendapatkan hadiah berupa satu unit mobil. Dia mendedikasikan kemenangannya itu untuk keluarga. Tak lupa juga, dia mengucapkan terima kasih kepada tim, pelatih, dan instansinya. (DON)