Bangkok –
Tiga anggota kelompok pro-demokrasi ditangkap menyusul bentrokan antara demonstran dengan polisi anti huru-hara di depan kedutaan Myanmar di Bangkok, Thailand. Bentrokan itu juga menyebabkan 14 polisi Thailand terluka.
Dilansir dari The Star, Selasa (2/2/2021) para pengunjuk rasa yang dipimpin oleh aktivis pro-demokrasi We Volunteer (WeVo) berkumpul pada Senin (1/2) sore waktu setempat memprotes pengambilalihan militer di Myanmar dan menyerukan pembebasan Aung San Suu Kyi dan para pemimpin pemerintah Myanmar lainnya.
Polisi berusaha untuk mengamankan demonstrasi di North Sathorn Road, setelah pengunjuk rasa masih bertahan di luar jangka waktu yang telah disepakati yaitu 30 menit.
Lokasi demonstrasi dibersihkan pada pukul 17.40 waktu setempat, setelah itu polisi menutup rute dari kedutaan ke persimpangan Sathorn-Narathiwat.
Tiga anggota WeVo – Wichaphas Srikasiphan (21), Pannaphat Chanthanangkul (20) dan Kiattisak Phanrenu (20) – dilaporkan ditangkap. Selain itu, polisi setempat juga menyita truk pickup yang dilengkapi pengeras suara, yang digunakan para pengunjuk rasa.
Para pengunjuk rasa yang ditangkap dibawa ke Kantor Polisi Yannawa. Mereka dituduh mengadakan pertemuan publik yang melanggar keputusan darurat tentang Administrasi Publik dalam Situasi Darurat, untuk mengendalikan wabah COVID-19.
Empat belas petugas polisi menderita luka-luka dalam bentrokan dengan demonstran tersebut.
Seorang polisi mengalami luka pada gendang telinganya dan seorang polisi lainnya mengalami luka di lutut, sedangkan 12 polisi lainnya hanya mengalami luka ringan. Mereka dirawat di Rumah Sakit Umum Polisi.(MAD)