BULELENG, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Panglima Kodam (Pangdam) IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak mengatakan bentrok TNI dengan warga di Desa Sidetapa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali, tak bisa dibenarkan. Saat ini, kata Maruli, pihaknya mencari jalan penyelesaian terbaik.
“Saya kira ada sesuatu hal yang perlu kita selesaikan, karena di militer pun kejadian pemukulan itu tidak bisa dibenarkan. Jadi kita mencari penyelesaian yang terbaiklah buat semuanya,” kata Maruli dalam keterangan audio yang diterima dari Pusat Penerangan Kodam (Pendam), Sabtu (28/8/2021).
Maruli menyebutkan peristiwa itu terjadi karena kesalahpahaman. Oleh sebab itu, dia meminta adanya evaluasi, baik dari pihaknya di TNI maupun warga.
“Ya itu kan sudah ada penyelesaian. Sebenarnya itu kesalahpahaman. Bagaimanapun, kami di TNI mengevaluasi dan juga dari masyarakat mengevaluasi apa yang sudah kita kerjakan,” jelasnya.
Mantan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) itu menuturkan TNI bersama Polri sebenarnya hanya hendak melaksanakan tes rapid antigen di desa tersebut. Kegiatan ini atas permintaan dari kepala desa.
“Karena sebenarnya TNI ini dengan Polri melaksanakan kegiatan tersebut kan atas permintaan kepala desa. Namun, di balik semua, itu juga ada yang dilangkahi adat dan lain sebagainya. Mungkin sosialisasinya kurang atau segala macamnya,” kata dia.(DAB)