Paris –
Bentrokan terjadi antara puluhan massa rompi kuning dan polisi terjadi di Paris. Bentrokan terjadi setelah pihak berwenang memperingatkan para pendemo dapat memicu kekerasan baru.
Dilansir dari Reuters, Sabtu (20/4/2019) puluhan massa berkerudung hitam tampak melemparkan batu ke arah polisi. Selain itu beberapa massa juga membakar skuter dan tong sampah di ibu kota Prancis.
Polisi merespon dengan menembakkan gas air mata dan granat setrum. Beberapa petugas juga berbaris ke arah massa untuk mengendalikan dan mendorong massa ke Place de la Republique Paris dan membuat sebagian massa terkurung disana.
Kementerian Dalam Negeri mengatakan sebanyak 9.600 orang melakukan demo di seluruh Prancis, termasuk 6.700 orang yang berdemo di Paris. Menurutnya, jumlah massa ini lebih kecil dari yang telah diperkirakan pada tanggal 17 November 2018 pada hari pertama massa berdemo.
Dalam aksinya beberapa demonstran menyinggung kebakaran yang terjadi di katedral Notre-Dame, pada hari Senin lalu. Di mana atas kejadian ini disebut beberapa perusahaan berjanji memberikan 1 miliar euro untuk rekonstruksi.
“Jutaan untuk Notre-Dame, bagaimana dengan kita, orang miskin? Segalanya untuk Notre-Dame, tidak ada untuk yang menderita,” tulis salah satu demonstran.
Protes yang dilakukan massa rompi kuning in telah terjadi sejak bulan November 2018. Protes ini karena adanya kenaikan harga bahan bakar dan biaya hidup yang tinggi, namun massa ini semakin meningkat setelah terjadi gerakan melawan Presiden Prancis Emmanuel Macron.(ARF)