MATARAM,KHATULISTIWAONLINE.COM
Satuan Polres Lombok Utara berhasil menangkap tahanan narkoba 2,4 kilogram yang merupakan WN Prancis, Dorfin Felix (34). Dorfin sebelumnya kabur dari Rutan Polda NTB. Bagaimana cara Dorfin ditangkap?
“Jadi tim dibagi tiga, perintah Pak Kapolres turun ke Pak Kasat. Yang pertama itu berada di tikungan Bentek. Kemudian saya sama Pak Kanit Kadek Edi Irawan di Gunung Malang. Kemudian senior saya satu, Raden Subagiartha lewat Pusuk,” tutur Bripka Mirsandy kepada detikcom di Mako Polda NTB, Jumat (1/2/2019).
Mirsandy menuturkan detik-detik penangkapan gembong narkoba berkewarganegaraan Prancis itu yang selama seminggu lebih bersembunyi di tengah hutan.
“Saat sampai di atas Gunung Malang, kita survival, Pak Kanit saya turun dari atas tikungan Gunung Malang dan saya sendiri yang naik ke atas, jalan, saya melihat pergerakan orang di atas di Gunung Malang, di Pusuk, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara,” tuturnya.
Mirsandy juga menceritakan bagaimana dia bisa mengenal penjahat yang selama ini diburu oleh anggota kepolisian Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Sesampai saya di sana, saya sisir jalan, ternyata dia, saya lihat ini orang kok beda jalannya, persis saya tahu kalau orang bule karena banyak teman saya orang bule. Langsung, pas di atas Pusuk saya telepon Pak Kanit saya bahwa ini adalah Dorfin,” kata Mirsandy.
Dorfin Felix berhasil ditangkap sekitar pukul 22.00 Wita ketika hendak menelusuri tengah hutan di Gunung Malang, Desa Pusuk Lestari, Pemenang Lombok Utara.
Diketahui sebelumnya, Dorfin ditangkap di Bandara Zainuddin Abdul Madjid, Lombok, pada 21 September 2018. Dari tangannya, didapati narkoba jenis sabu seberat 2,4 kg lebih dan jenis ekstasi lainnya senilai Rp 3,2 miliar. Setelah itu, WN Prancis itu ditahan di gedung Tahanan dan Barang Bukti (Tahti) Polda NTB.
Pada Senin (21/1), Polda NTB dibikin geger. Dorfin diduga melarikan diri saat dini hari, dengan memotong jendela jeruji besi kamar tahanan yang berada di lantai dua. Dorfin memotong terali besi di sebelah barat gedung. Kemudian turun menggunakan lilitan kain yang diikat di terali.(MAD)