JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Baznas mengaku pihaknya kesulitan menyalurkan bantuan sehingga dari Rp 260 miliar dana yang terkumpul, baru Rp 61 miliar yang bisa disalurkan ke Palestina. “Yang kami salurkan baru kurang lebih 30, maaf baru 20 persen yang kami peroleh. Jadi sekarang ini kami memperoleh sekitar Rp 260 miliar, yang kami salurkan baru sekitar 61-nya. Yang kami salurkan baru sekitar Rp 61 miliar. Itu berarti masih ada Rp 200 miliar yang terus kami upayakan untuk bisa kami salurkan ke sana,” kata Ketua Baznas RI Noor Achmad usai rapat bersama Komisi VIII DPR di gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan.
Noor menyampaikan pihaknya telah bekerja sama dengan berbagai lembaga di Mesir. Kerja sama tersebut, kata dia, dapat mempercepat proses pengiriman bantuan kepada Palestina.
“Kita harapkan lembaga-lembaga tersebut bisa mempercepat, itu saja. Beliau atau lembaga-lembaga tersebut menyarankan agar jangan semuanya sekarang, tapi nanti untuk rekonstruksi,” katanya.
Dukungan politik itu, menurut Noor, dibutuhkan karena banyaknya hambatan dalam penyaluran bantuan ke Palestina. Salah satunya adalah pembatasan jumlah truk pengangkut bantuan yang masuk ke Palestina setiap harinya.
“Kalau menurut laporan yang ada, kurang lebih setiap hari rakyat Palestina itu membutuhkan 500 truk bantuan, tapi yang bisa masuk maksimal 200 truk. Itu yang kami sayangkan sekali, bagaimana kita sulit memberikan bantuan ke sana,” jelasnya. (MAD)