JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Banyaknya klub yang melayangkan protes soal kinerja perangkat pertandingan menjadi perhatian tersendiri bagi operator kompetisi, PT. Liga Indonesia Baru (PT LIB). Namun, PT LIB tidak khawatir akan kehabisan stok di lapangan.
PT LIB menyebut dari hasil laporan pihaknya kepada PSSI pada 15 Mei lalu, tercatat ada sekitar 10 orang perangkat pertandingan di Liga 1 yang dihukum, kemudian di Liga 2 ada 13 perangkat pertandingan.
Keluhan-keluhan terkait kinerja perangkat pertandingan masih terjadi hingga sekarang. Contohnya adalah pada laga Madura United versus Persib Bandung di Stadion Gelora Bangkalan, Bangkalan, Minggu (9/7/2017) kemarin. Kubu Persib merasa wasit bertindak tidak adil dengan menganulir dua gol mereka sehingga mereka kalah 1-3 dari tim tuan rumah.
PT LIB sendiri tidak secara spesifik menilai bahwa laporan yang akan diberikan kepada PSSI adalah salah satunya soal Madura United vs Persib. Namun, mereka menilai dari hasil evaluasi sejak pertandingan pekan ke-12 digelar ada 17 pertandingan yang akan dilaporkan, termasuk tiga laga yang digelar Minggu (9/7) kemarin.
“Dari 17 pertandingan ini termasuk tiga pertandingan kemarin. Hanya saja nama-namanya siapa saja itu bukan hal dari PT LIB untuk mengatakannya, itu hak federasi (PSSI) yang mengumumkan,” kata CEO PT LIB, Risha Adi Wijaya, dalam jumpa pers di kawasan Epicentrum, Kuningan, Jakarta, Senin (10/7/2017).
Begitu pula soal hukuman yang diberikan. Semua diserahkan kepada yang berwenang. yaitu PSSI dan Komisi Disiplin. Sejauh ini, hukuman yang diberikan kepada perangkat pertandingan yang bekerja dengan tidak baik bervariasi, mulai dari diistirahatkan hingga dilarang memimpin pertandingan lagi.
Kendati banyak perangkat pertandingan yang dihukum, PT LIB tak khawatir akan kehabisan stok perangkat pertandingan.
“Stok sejauh ini masih cukup. Tapi, ini jadi isu yang bagus untuk dibawa ke PSSI agar apabila terjadi, kami bisa minta tambahan (perangkat pertandingan) kepada PSSI,” ujar Risha. (ADI)