KAB.BANDUNG,khatulistiwaonline.com
Banjir semakin meluas menggenangi Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Bahkan, tinggi muka air (TMA) merendam tiga wilayah terdiri Kecamatan Baelendah, Bojongsoang dan Dayeuhkolot sudah mencapai dua meter. BPBD Kabupaten Bandung menambah dan menyiapkan sejumlah tempat pengungsian untuk warga.
“TMA di Kecamatan Baleendah 20-200 cm, Dayeukolot 10-190 cm dan Bojongsoang 10-130 cm,” kata Kepala Harian BPBD Kabupaten Bandung Tata Irawan via pesan singkat, Selasa (14/11/2017).
Tata menuturkan banjir disebabkan curah hujan tinggi sehingga Sungai Citarum meluap dan menggenangi ribuan rumah warga di kecamatan tersebut.
“Curah hujan sangat tinggi terjadi sore sampai malam di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung sehingga Sungai Cikapundung, Sungai Cusangkuy dan Sungai Citarum meluap ke permukiman,” katanya.
Ia menjelaskan banjir di Kecamatan Baleendah menerjang Kelurahan Andri dan Kelurahan Baleendah yang menggenangi delapan RW, lalu di Kecamatan Dayeuhkolot terjadi Desa Dayeuhkolot, Desa Citeureup dan Kelurahan Pasawahan dengan merendam 21 RW, untuk Kecamatan Bojongsoang banjir terpantau merendam 2 RW di Desa Bojongsoang.
“Jumlah pengungsi di tiga kecamatan sekitar 140 KK terdiri 466 jiwa, 64 lansia, 47 balita, 6 ibu menyusui. 3.827 rumah, 10 gedung sekolah, 8 fasilitas umum dan 27 tempat ibadah terendam banjir,” ungkapnya.
Jumlah pengungsi meningkat dibandingkan dengan Senin (13/11) kemarin yang hanya 112 KK terdiri 370 jiwa. BPBD menggunakan gedung Aula Desa Dayeuhkolot dan Inkanas sebagai lokasi pengungsian. Lantaran jumlah pengungsi semakin banyak, Kelurahan Baleendah digunakan untuk area pengungsian.
“Lokasi pengungsian lainnya terdiri, Masjid Al Mustafa, Masjid RW 02, Kantor RW 02, tenda depan Metro Garmen, Masjid Al Hilmi, Masjid Al Ashofiah dan Masjid Al Nurul Falah Dayeuhkolot,” kata Tata. (MAD)