Kabul –
Seperti dilansir AFP, Selasa (16/8/2022), banjir bandang itu terjadi setelah hujan deras mengguyur selama 24 jam terakhir di wilayah Parwan, Kapisa dan Nangarhar. Selain memakan korban, banjir bandang itu juga memicu kerusakan terhadap rumah-rumah warga setempat.
Warga Afghanistan meninggal setiap tahunnya saat hujan deras melanda, terutama di area-area pedesaan miskin di mana rumah-rumah dibangun secara buruk dan berisiko ambruk.
Juru bicara Kementerian Penanggulangan Bencana, Mohammad Naseeb Haqqani, menyatakan sedikitnya 20 orang tewas di Parwan dan lebih dari 50 orang lainnya mengalami luka-luka. Ditambahkan Haqqani bahwa lima orang tewas di Kapisa dan empat orang tewas di Nangarhar.
“Panen, lusinan rumah dan ruas jalanan hancur,” tuturnya kepada AFP.(dtk/VAN)