Nabeul –
Banjir bandang di Tunisia menewaskan 5 orang. Peristiwa tersebut dipicu hujan deras selama Sabtu (22/9) kemarin.
Dilansir dari AFP, Senin (24/9/2018), banjir setinggi 1,7 meter itu menyebabkan jalanan dan jembatan rusak.
Di sebagian besar tempat, ketinggian air mulai turun dengan cepat. Kementerian Dalam Negeri Tunisia mengatakan jumlah korban tewas meningkat menjadi lima setelah seorang remaja tersetrum pada Minggu (23/9) di Bou Argoub.
Juru bicara Kementrian, Sofiene Zaag menyebut seorang pria berusia 60 tahun telah tenggelam di dekat kota Takilsa. Sementara seorang pria lain ditemukan tewas di Bir Bouregba, dekat dengan kota Hammamet.
Dua korban tewas lainnya ada perempuan. Kedua perempuan itu disebut hanyut ketika mereka meninggalkan pekerjaan di sebuah pabrik di Bou Argoub.
Warga yang marah karena situasi yang terjadi melakukan protes. Perdana Menteri Chahed pun meminta warga untuk tenang selagi ekskavator dan pompa dijalankan.
Pihak berwenang Tunisia mengatakan mereka telah mengirim tim polisi, tentara dan penyelamat ke wilayah yang terkena banjir bandang di samping memobilisasi ambulans dan dua helikopter. Pihak berwenang juga mengambil langkah-langkah pencegahan di wilayah Sahel lebih jauh ke selatan dalam kasus hujan lebih lanjut.
“Hal utama hari ini adalah untuk membuka kembali jalan dan membantu mereka yang terkena dampak. Ada daerah yang masih terisolasi,” kata Chahed, dikutip oleh stasiun radio pribadi Mosaique FM, sebagaimana dilansir AFP.(ARF)