Bangkok –
Badai Pabuk, yang mulai menerjang wilayah Thailand bagian selatan, dilaporkan menumbangkan pepohonan dan tiang listrik juga menerbangkan atap bangunan. Satu orang tewas akibat terjangan badai tropis pertama yang menerjang Thailand dalam tiga dekade terakhir ini.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (4/1/2018), gelombang tinggi dan angin kencang menyelimuti perairan Teluk Thailand saat badai tropis Pabuk menerjang distrik Pak Phanang di Provinsi Nakhon Si Thammarat. Otoritas setempat memperingatkan risiko terjadinya banjir bandang yang dipicu badai Pabuk.
Otoritas mitigasi bencana setempat menyebut satu orang yang tewas merupakan awak kapal pencari ikan yang tenggelam akibat angin kencang dekat pantai Pattani. Satu awak lainnya masih hilang sedangkan empat awak berhasil selamat.
Otoritas prakiraan cuaca setempat telah memperingatkan bahwa hujan deras dan angin kencang akan menerjang sedikitnya 15 provinsi di wilayah Thailand bagian selatan. Terdapat banyak perkebunan karet dan area wisata di wilayah tersebut.
Pada Jumat (4/1) sore waktu setempat, sebut Departemen Meteorologi Thailand, badai Pabuk dilaporkan bergerak ke Provinsi Surat Thani dengan kecepatan yang sedikit melambat.
“Diperkirakan akan menurun menjadi tekanan tropis. Orang-orang harus mewaspadai situasi parah yang bisa memicu banjir bandang,” sebut Departemen Meteorologi Thailand dalam pernyataannya.
Aktivitas penerbangan di bandara setempat dan layanan kapal feri terpaksa dihentikan sementara warga diimbau tetap tinggal di dalam rumah, hingga badai berlalu. Bandara Nakhon Si Thammarat ditutup sementara. Maskapai berbujet rendah, Nok Airlines Pcl terpaksa membatalkan 8 penerbangan dari area itu.
Sedangkan bandara Surat Thani ditutup mulai Jumat (4/1) sore hingga Sabtu (5/1) besok. Penerbangan maskapai Nok Airlines, Lion Air dan Thai Smile dari bandara itu terpaksa dibatalkan seluruhnya.
Pusat Peringatan Bencana Nasional merilis peringatan untuk tujuan-tujuan wisata setempat, seperti Koh Samui dan Koh Phangan. Orang-orang yang ada di kawasan itu diminta mencari dataran lebih tinggi agar aman.
Sedikitnya 6.176 orang dievakuasi ke kamp-kamp penampungan dalam beberapa hari terakhir. (ARF)