JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM – Sejumlah aparatur sipil negara (ASN) Pemprov DKI Jakarta pagi ini terjun memantau penerapan protokol kesehatan COVID-19 di Pasar Minggu. Mereka nampak mengelilingi pasar dan memberikan teguran lisan kepada para pedagang dan pembeli yang tidak memakai masker.
Pantauan di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (13/7/2020) pukul 08.35 WIB, para ASN yang berseragam dinas harian berwarna coklat awalnya melakukan apel bersama dan memberikan arahan pemantauan di halaman pasar. Setelah itu mereka bergegas untuk berpatroli mengelilingi semua area pasar.
Pertama, mereka terlihat mengunjungi terminal di dekat pasar. Mereka meminta petugas dari dinas perhubungan untuk memasang tanda jaga jarak yang belum terpasang di tempat duduk terminal guna menghindari penyebaran virus Corona.
Setelah itu para ASN mengelilingi area pasar dan melihat keadaan di sekitar. Mereka nampak sesekali menegur para pedagang yang mengenakan masker namun tak sempurna.
“Dipakai pak maskernya dipakai,” kata Koordinator Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (PPK UKM) Pasar Minggu, Parulian kepada pedagang.
Selain pedagang, pembeli juga tak luput dari teguran para ASN. Pembeli sudah nampak memakai masker namun tak sedikit yang hanya menempelkannya di dagu.Para ASN kemudian meninjau ketersediaan air di wastafel untuk mencuci tangan. Kemudian ditemukan adanya satu wastafel yang tidak berfungsi.
“Harusnya di sini ada petugas yang jaga,” tutur Parulian.
Sementara itu menurut Kepala Biro Pembangunan dan Lingkungan Hidup Setda DKI Jakarta Afan Adriandyah Idris yang ikut hadir di lokasi, pihak Pemprov kali ini menempatkan dua titik pantauan di terminal dan sekitar area pasar. Hal ini guna untuk mengingatkan protokol kesehatan secara terus menerus dan berkala kepada masyarakat.
“Jadi di sini yang perlu kita kontrol itu adalah apakah masyarakat disiplin untuk menjaga jarak satu sama lain biasanya kan orang masuk ke terminal, ke pasar, dia sudah lupa tuh, kalau di terminal dia sudah berebut untuk naik ke kendaraan umum, kalau di pasar berebut pengen cepet dilayanin penjual, jarak seringkali tidak dikontrol makanya kita ingatkan terus,” ucap Afan.
Dia menyebut para ASN ini juga mengingatkan pengurangan kantong plastik di pasar. Selain itu, kata Afan, mereka juga menegur pembeli maupun pedagang yang mencopot maskernya saat berinteraksi.
“Kita sebenarnya sudah ingatkan diundangkan akhir Desember 2019 untuk kantong plastik terus ada masa transisi 6 bulan harusnya di masa transisi orang sudah tahu semuanya tapi kenyatannya ada satu dua yang belum tahu,” ujarnya.
“Hampir semua sudah pakai masker tidak ada yang tidak pakai masker cuman kadangkala orang mungkin ngomong dia lupa, dia lepas, itu yang kita perlu ingatkan bahwa pasar tuh jangan dianggap enteng,” imbuh Afan.
Diketahui, Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Saefullah menerbitkan Surat Tugas Nomor 554/-081. Dalam surat itu, aparatur sipil negara (ASN) diminta ikut memantau penerapan protokol kesehatan di pasar.
Kegiatan pemantauan oleh para ASN di lingkungan Pemprov DKI itu dimulai Senin (6/7) kemarin. ASN yang dikerahkan adalah pegawai berusia di bawah 50 tahun dan yang dalam kondisi sehat.
“Melaksanakan pemantauan kegiatan pengawasan dan penindakan aktivitas masyarakat selama masa pembatasan sosial berskala besar pada masa transisi sesuai dengan lokasi pemantauan sebagaimana terlampir,” ujar Saefullah melalui surat tugasnya seperti dilihat detikcom, Senin (6/7).
Ada 14 area yang akan dipantau. Ke-14 area tersebut terdiri dari 151 pasar di Jakarta.
Saefullah menjelaskan ASN DKI yang bertugas di pasar itu masuk presensi kerja. Pemantauan ini akan dilakukan hingga pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi berakhir.(VAN)