Florida –
Otoritas Amerika Serikat (AS) tengah mencari tahu motif penembakan brutal di Pangkalan Angkatan Laut (AL) AS di Pensacola, Florida, yang menewaskan tiga orang. Pelaku yang merupakan personel Angkatan Udara Arab Saudi itu diungkap bernama Mohammed Saeed Alshamrani.
Seperti dilansir Associated Press, Sabtu (7/12/2019), identitas pelaku penembakan diungkap oleh seorang pejabat AS yang enggan disebut namanya karena tidak berwenang membahas isu ini ke publik. Biro Investigasi Federal (FBI) menolak untuk menyebut identitas pelaku karena penyelidikan masih berlangsung.
Disebutkan pejabat AS itu bahwa Alshamrani yang berpangkat Letnan II ini merupakan aviation officer pada Angkatan Udara Saudi. Dia diketahui sedang mengikuti pelatihan di sekolah penerbangan yang ada di Naval Air Station Pensacola.
Ratusan personel militer internasional dari berbagai negara diketahui mengikuti pelatihan di pangkalan tersebut. AS diketahui sejak lama menjalankan program pelatihan yang solid untuk personel militer Saudi. Tercatat hingga pekan ini, ada lebih dari 850 tentara Saudi yang mengikuti berbagai pelatihan di AS. Para tentara Saudi itu merupakan bagian dari 5 ribu tentara dari 153 negara yang mengikuti pelatihan militer di AS.
Pada Jumat (6/12) pagi waktu setempat, Alshamrani melepas tembakan di dalam salah satu ruang kelas di kompleks pangkalan militer tersebut. Aksi penembakan itu berakhir saat seorang deputi sheriff setempat menembak mati Alshamrani. Tiga orang tewas dalam penembakan itu.
Sekitar 12 orang lainnya mengalami luka-luka, termasuk dua deputi sheriff yang pertama mendatangi lokasi penembakan. Sheriff Escambia County, David Morgan, menyebut salah satu deputi tertembak di lengan dan satu deputi lainnya tertembak di lutut. Keduanya diperkirakan akan pulih meski terkena tembakan.
Otoritas penegak hukum AS kini tengah menyelidiki latar belakang Alshamrani untuk mencari tahu motif di balik penembakan brutal tersebut. Otoritas AS juga tengah menyelidiki apakah aksi penembakan ini berkaitan dengan terorisme.
Pentagon atau Departemen dalam pernyataan terpisah, menyebut pelaku penembakan itu mengikuti pelatihan militer di AS dengan didanai oleh otoritas Saudi. Disebutkan bahwa Alshamrani mulai ikut pelatihan pada Agustus 2017 lalu dan dijadwalkan selesai pada Agustus mendatang. Selama berada di AS, pelatihan militer yang diikuti Alshamrani termasuk pelatihan pilot awal, penerbangan dasar dan pelatihan bahasa Inggris.
Ditegaskan Pentagon bahwa setiap tentara asing yang ikut pelatihan di AS telah melalui proses pemeriksaan. Lebih lanjut Pentagon menyebut pemeriksaan itu termasuk screening untuk setiap aktivitas narkoba, dukungan untuk organisasi teroris, korupsi dan tindak kriminal. Mereka yang gagal dalam pemeriksaan tidak akan mendapatkan izin bepergian internasional.
Menurut pejabat AS yang enggan disebut namanya, FBI yang juga tengah menyelidiki postingan media sosial (medsos) milik pelaku dan menyelidiki apakah pelaku bertindak sendirian atau terkait dengan kelompok yang lebih luas. FBI enggan mengomentari soal dugaan motif di balik penembakan ini.
“Ada banyak laporan yang beredar, namun FBI hanya mengurusi fakta. Ini masih menjadi investigasi yang aktif dan tengah berlangsung,” sebut Agen Khusus FBI untuk Kantor Lapangan Jacksonville, Rachel L Rojas.(RIF)