Washington DC,khatulistiwaonline.com –
Pemerintahan Amerika Serikat (AS) yang baru bersumpah akan mencegah China menguasai perairan internasional di Laut China Selatan. Hal ini berisiko memicu konflik dengan China.
Pemerintah AS selama ini lebih berhati-hati dalam menanggapi isu Laut China Selatan. Namun pernyataan Sekretaris Pers Gedung Putih, Sean Spicer, pekan ini mengisyaratkan perubahan drastis dari posisi sebelumnya.
“AS akan memastikan bahwa kita melindungi kepentingan kita di sana,” tegas Spicer dalam konferensi pers di Gedung Putih, seperti dilansir Reuters, Selasa (24/1/2017).
Baca juga: Menlu AS Pilihan Trump: China Dilarang Dekati Laut China Selatan
Pernyataan itu disampaikan Spicer saat ditanya apakah Trump sepakat dengan komentar calon Menteri Luar Negeri Rex Tillerson pada 11 Januari lalu, soal China tidak seharusnya mendapat akses ke pulau-pulau buatan di Laut China Selatan.
“Pertanyaannya ialah jika pulau-pulau buatan itu faktanya ada di perairan internasional dan bukan bagian China yang sebenarnya, maka iya, kita akan memastikan bahwa kita mempertahankan wilayah internasional agar tidak dikuasai oleh satu negara,” imbuh Spicer.
Dalam sidang konfirmasi atau fit and proper test di Senat AS, dua pekan lalu, pernyataan Tillerson memicu kemarahan media nasional China yang, menyatakan AS harus mengobarkan perang untuk melarang China mengakses pulau-pulau buatan di Laut China Selatan. Saat itu Tillerson ditanya apakah dirinya mendukung langkah lebih agresif terhadap China, terkait Laut China Selatan.
Baca juga: China Ancam Balik AS Soal Pelarangan Dekati Laut China Selatan
“Kita akan memberikan sinyal jelas kepada China bahwa, pertama, pembangunan pulau harus berhenti dan, kedua, Anda tidak diperbolehkan mengakses pulau-pulau itu,” tegas Tillerson saat itu. Mantan CEO Exxon Mobil ini, tidak menjelaskan lebih lanjut soal langkah konkret yang akan ditempuhnya untuk memutus akses China ke pulau-pulau buatan itu.
Namun para pengamat menilai komentar Tillerson dan Spicer tersebut mengarah pada kemungkinan aksi militer AS, atau semacam blokade laut, yang berisiko memicu konfrontasi bersenjata dengan China.
Spicer sendiri menolak menjelaskan saat ditanya bagaimana AS akan menerapkan langkah keras terhadap China. Dia hanya berkata: “Saya pikir, seiring perkembangan yang terjadi, kita akan mendapat lebih banyak informasi soal itu.” (RIF)