Washington DC –
Kendaraan-kendaraan militer Amerika Serikat (AS) akan mengaspal di jalanan Washington DC pada 11 November mendatang. Parade militer yang menjadi mimpi Presiden AS Donald Trump ini dimaksudkan untuk memberikan penghormatan pada para veteran perang.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (10/3/2018), waktu pelaksanaan parade militer yang diinginkan Trump ini diumumkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) atau Pentagon melalui sebuah memorandum untuk Kepala Staf Gabungan AS, Jenderal Joe Dunford.
“Parade ini akan fokus pada kontribusi para veteran kita sepanjang sejarah militer AS, mulai dari Perang Revolusioner dan Perang Tahun 1812 hingga hari ini, dengan penekanan pada harga perdamaian,” demikian bunyi memo itu.
Bulan lalu, Gedung Putih mengumumkan bahwa Trump telah meminta digelarnya parade militer besar-besaran di AS. Permintaan semacam ini tergolong tidak biasa dan memicu perbandingan dengan parade militer di negara lain, termasuk Korea Utara (Korut).
Setiap tahun, tanggal 11 November diperingati oleh warga AS sebagai ‘Hari Veteran’ yakni hari untuk menghormati para tentara veteran perang AS. Di beberapa negara lainnya, 11 November diperingati sebagai ‘Remembrance Day’ yang menandai berakhirnya Perang Dunia I.
Dalam memo itu, Pentagon menyebut agar parade hanya diikuti oleh kendaraan militer yang memiliki roda, bukan tank karena akan merusak aspal jalanan. Pesawat tempur AS juga akan dilibatkan dalam parade militer itu. “Komponen udara besar-besaran di akhir parade, dengan menyertakan pesawat yang berusia tua yang masih tersedia,” sebut salah satu bagian memo.
Rute parade militer ini akan membentang sejauh 1 mil atau sekitar 1,6 kilometer, mulai dari Gedung Putih hingga Capitol atau gedung parlemen AS. Trump akan menyaksikan parade ini di Capitol, bersama para veteran perang AS dan penerima Medali Kehormatan.
Disebutkan juga bahwa para veteran wanita akan menjadi sorotan utama. Para tentara yang ikut parade akan mewakili masing-masing perang dengan memakai seragam sesuai masanya, termasuk seragam bersejarah dari Old Guard Fife and Drum Corps, drum band militer AS. Memo Pentagon itu tidak menyebut lebih lanjut soal tipe-tipe senjata yang akan dipamerkan dalam parade nantinya. Perencanaan masih berlanjut.
Rencana digelarnya parade militer ini sempat memicu kritikan dari kalangan Partai Demokrat. Terlebih setelah diperkirakan dana yang dibutuhkan untuk parade semacam ini mencapai US$ 30 juta (Rp 400 miliar).
Trump dilaporkan terinspirasi untuk memamerkan militer AS dalam sebuah parade setelah berkunjung ke Prancis tahun lalu dan menyaksikan parade militer di Avenue des Champs-Elysees, Paris. AS sendiri tergolong jarang menggelar parade militer, dengan setiap perayaan patriotisme diwarnai dengan pengibaran bendera dan kembang api. Terakhir kalinya parade militer digelar di Washington DC tahun 1991 setelah Perang Teluk.(ADI)