Riyadh –
Arab Saudi menembak jatuh sebuah drone (pesawat tanpa awak) yang dipasangi bom yang mengudara di wilayahnya. Drone itu diketahui dikirimkan oleh kelompok pemberontak Houthi yang didukung Iran, rival Saudi.
Seperti dilaporkan kantor berita Saudi Press Agency (SPA) dan dilansir AFP, Senin (27/5/2019), drone yang dipasangi peledak itu digerakkan untuk menyerang Bandara Jizan, salah satu bandara di Saudi, pada Minggu (26/5) waktu setempat.
Disebutkan koalisi pimpinan Saudi dalam memerangi Houthi di Yaman bahwa Angkatan Udara Saudi telah mencegat dan menghancurkan drone tersebut.
Dalam pernyataan melalui sayap media Al-Masirah TV, pemberontak Houthi sebelumnya menyebut drone itu menargetkan hanggar militer yang ada di Bandara Jizan.
Bandara tersebut diketahui digunakan oleh ribuan warga sipil setiap tahunnya. Koalisi pimpinan Saudi menyebut tidak ada korban jiwa akibat drone itu dan memperingatkan adanya reaksi keras dari pemberontak Houthi setelah drone-nya ditembak jatuh.
Serangan drone yang dilancarkan Houthi ini merupakan serangan kedua, setelah pada pada Kamis (23/5) lalu, serangan serupa menargetkan Bandara Najran yang terletak dekat perbatasan Yaman. Serangan saat itu juga melibatkan drone yang dipasangi peledak, namun menargetkan sistem pertahanan udara Patriot.
Diketahui bahwa koalisi pimpinan Saudi mengintervensi konflik Yaman sejak Maret 2015, untuk memukul mundur Houthi yang menguasai ibu kota Sanaa dan memulihkan kekuasaan Presiden Yaman Abedrabbo Mansour Hadi.
Sejak saat itu, konflik Yaman yang terus berkelanjutan telah menewaskan ribuan orang, yang kebanyakan merupakan warga sipil. Badan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menyebut konflik Yaman telah menimbulkan krisis kemanusiaan terburuk di dunia, dengan 24,1 juta orang — lebih dari dua pertiga populasi total Yaman — membutuhkan bantuan kemanusiaan.(MAD)