JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Ketua DPD Gerindra Sumatera Barat Andre Rosiade merasa diancam terkait chat ‘tembak mati’ yang disampaikan istri Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Nevi Zuariana. Andre menyebut ancaman ini baru pertama kali didapatnya karena mengkritik seseorang.
“Kalau baca WA tentu itu ancaman. Saya mengkritik Jokowi dalam 5 tahun. Nggak pernah diancam ditembak mati,” kata Andre kepada wartawan, Senin (16/12/2019).
Andre mengaku hanya menyampaikan kegelisahan masyarakat terkait kerapnya Gubernur Irwan kunjungan kerja ke luar negeri. Meski merasa diancam, Andre mengaku tetap akan melancarkan kritik.
“Tapi saya tetap akan jalan. Ini murni menanyakan kepada Saudara Gubernur Irwan mengenai pemakaian APBD dalam kunker,” sebut anggota Komisi VI DPR itu.
Sebelumnya diberitakan, beredar screenshot percakapan di sebuah grup WhatsApp (WA) yang berisi pernyataan bernada ancaman yang dilontarkan oleh Nevi.
“Maunya apa sich andre itu laporan pak guspardi gaus krn datang tidak dilayani pemda sdg sibuk jangan ikut ikut kalau nggak ngerti masalah kelakuan andre ini buat jelek nama gerindra di sumbar kalau ada yang tembak mati andre di sumbar ibu nggak mau tanggung jawab banyak pendukung bapak di sumbar kasihan keluarga kalau andre kelakuan spt LSM begini. Padahal ang dewan terhormat,” demikian tulis Nevi di grup WA bernama TF Politik Hukum Hankam A seperti yang dilihat, Minggu (15/12/2019). Nevi juga meminta admin grup itu mengeluarkan Andre dari grup.
Screenshot chat itu tersebar di kalangan netizen Sumbar, baik di sejumlah grup WA ataupun Facebook, sejak Sabtu (15/12). Tentu saja penyebaran chat ini membuat hangat suasana politik lokal. Sejumlah netizen membuat posting-an di akun medsosnya mengkritik kata-kata tersebut.
Nevi sudah dihubungi soal chat tersebut. Namun politikus PKS tersebut belum memberi pernyataan. “Bentar saya jawab, ya,” ujar Nevi saat dihubungi Sabtu (14/12) sekitar pukul 22.00 WIB. Hingga pagi ini, Nevi, yang beberapa kali dihubungi, belum memberi pernyataan. Lantas apakah Andre Rosiade yang merasa diancam ‘ditembak mati’ ini akan lapor polisi? (DON)