Washington DC –
Maskapai Amerika Serikat (AS), American Airlines, kembali memperpanjang grounded terhadap Boeing 737 MAX yang bermasalah. Pihak American Airlines memutuskan untuk meng-grounded Boeing 737 MAX hingga 3 November mendatang atau dua bulan lebih lama dari jadwal sebelumnya.
Awal Juni lalu, American Airlines mengumumkan perpanjangan grounded Boeing 737 MAX hingga 3 September. Diketahui bahwa Boeing 737 MAX digrounded secara global sejak Maret lalu, setelah terjadi dua kecelakaan maut terhadap Lion Air JT 610 dan Ethiopian Airlines ET 302 yang menewaskan total 346 orang.
Dalam pernyataannya, seperti dilansir Associated Press, Senin (15/7/2019), American Airlines menyatakan perpanjangan grounded ini berdampak pada pembatalan 115 penerbangan setiap harinya.
American Airlines menyatakan pihaknya ‘tetap percaya diri’ bahwa Boeing 737 MAX akan mendapat sertifikasi ulang tahun ini juga. Meskipun pejabat eksekutif sejumlah maskapai lainnya meragukan hal tersebut.
Pada Jumat (12/7) lalu, maskapai AS lainnya, United Airlines, juga memperpanjang grounded terhadap Boeing 737 MAX hingga 3 November, atau satu bulan lebih lama dari rencana sebelumnya. American Airlines diketahui memiliki 24 pesawat Boeing 737 MAX, sedangkan United Airlines memiliki 14 unit pesawat jenis tersebut. Satu maskapai AS lainnya, Southwest Airlines, diketahui memiliki lebih banyak pesawat Boeing 737 MAX yakni 34 unit.
Pengumuman yang disampaikan American Airlines pada Minggu (14/7) waktu setempat ini menandai kelima kalinya maskapai ini memundurkan jadwal mengudaranya kembali pesawat Boeing 737 MAX yang mereka miliki.
“American Airlines tetap meyakini bahwa software update pada Boeing 737 MAX, bersamaan dengan elemen pelatihan baru dari Boeing yang tengah dikembangkan dalam koordinasi dengan mitra-mitra serikat kami, akan membawa pada sertifikasi ulang pesawat ini pada tahun ini juga,” demikian pernyataan American Airlines.
Dalam pengumuman sebelumnya, American Airlines juga mengharapkan bahwa sertifikasi ulang bisa tercapai ‘segera’.
Secara terpisah, Otoritas Penerbangan Federal AS atau FAA menyatakan pihaknya sedang mengikuti proses secara menyeluruh, namun tidak memiliki kerangka waktu yang pasti soal kapan sertifikasi ulang akan selesai.
Laporan Wall Street Journal (WSJ) pada Minggu (14/7) waktu setempat menyebut perbaikan software pada sistem penerbangan Boeing 737 MAX yang bermasalah dan penyelesaian langkah-langkah keamanan sebelum pesawat itu bisa mengudara kembali, kemungkinan besar akan molor hingga tahun 2020 mendatang.
Sejumlah pejabat FAA yang enggan disebut namanya dan para pemimpin serikat pilot menyatakan tidak ada kerangka waktu yang ditetapkan, namun salah satu skenario mengantisipasi pesawat Boeing 737 MAX baru bisa kembali mengudara pada Januari 2020.(ADI)