JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Polisi memprofilkan kelompok anarcho-syndicalism yang menyusup di tengah massa buruh saat May Day 2019 di Kota Malang, Jawa Timur. Kelompok tersebut terdiri dari 15 orang.
“Diperkirakan penyusup yang menggunakan baju lengan panjang hitam-hitam dengan menggunakan penutup wajah, yang menyusup dalam aksi berjumlah 15 orang,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jala Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (3/5/2019).
Dedi menuturkan semula 15 orang ini menyusup ke kerumunan massa buruh yang menyelenggarakan aksi damai di depan Balai Kota Malang, Jalan Tugu Nomor, Kota Malang. Massa aksi damai terdiri dari elemen buruh dan mahasiswa.
“Pada pukul 14.30 WIB, sekelompok massa berbusana serba hitam mencorat-coret beberapa dinding bangunan di sekitar Jalan Tugu, Kota Malang, termasuk di dalamnya struktur cagar budaya Kota Malang,” jelas Dedi.
“Sebelum kegiatan aksi unjuk rasa tersebut berakhir, kelompok ini dengan membawa bendera merah-hitam dan simbol ‘A’ memisahkan diri dari massa pengunjuk rasa lainnya dan berjalan kembali ke arah titik Jembatan Kahuripan,” sambung Dedi.
Ke-15 orang tersebut dipastikan menyusup karena koordinator lapangan (korlap) aksi damai mengaku tak mengenal mereka. “Korlap tidak mengetahui kelompok tersebut, diduga kelompok tersebut menyusup pada saat aksi.”
Sebelumnya, saat May Day 2019 (1/5), Jembatan Kahuripan, Malang, Jawa Timur, didapati telah menjadi korban vandalisme sekelompok orang berpakaian serba hitam dan penutup wajah. Mereka menuliskan kalimat ‘TOLAK UPAH MURAH’.
(DON)