JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Maskapai Citilink yang baru membuka rute penerbangan dari Denpasar ke Bandara Avalon di Victoria, Australia, pada 25 Januari lalu, sudah menghentikan operasinya.
Eugenia Katarina Yu Yu, salah satu warga Indonesia di Australia mengaku sampai harus membatalkan tiketnya dan mencari maskapai penerbangan lain.
“Saya beli tiket buat kakak saya untuk penerbangan Jakarta-Denpasar dan Denpasar-Avalon tiba di Melbourne 22 Maret,” katanya.
“Tanggal 20 Februari dikabari lewat SMS dan email ada perubahan jadwal keberangkatan,” jelas Eugenia kepada ABC Indonesia.
“Tidak lama kemudian ternyata baru dikabari kalau rute Denpasar-Avalon tidak diberangkatkan. Pilihannya bisa refund atau ganti tanggal keberangkatan,” jelasnya.
Pada akhirnya, Eugenia meminta pengalihan tiket ke pesawat Garuda Indonesia, perusahaan induk Citilink.
“Saya telepon customer servicenya, mereka menawarkan refund tapi saya tidak mau,” kata perempuan yang sudah tinggal di Melbourne selama empat tahun itu.
“Saya minta dialihkan ke pesawat Garuda dengan tanggal yang sama, karena semua hotel dan tiket domestik tidak bisa direfund,” ujarnya.
Dibatalkan karena virus corona
Manajer Cabang Citilink di Avalon, Isfandi Ibrahim mengatakan pembatalan penerbangan pesawat Citilink dari Denpasar ke Avalon adalah karena virus corona.
Padahal sebelumnya, Eugenia mengatakan ia menerima kabar dari Citilink pembatalan dilakukan karena “alasan operasional”.
“Untuk sementara waktu penerbangan kami rute Denpasar-Avalon dibatalkan akibat dampak virus corona sehingga mempengaruhi ‘performance’ rute tersebut,” katanya kepada ABC Indonesia.
“Untuk penumpang yang sudah membeli tiket dapat diproses untuk ‘full refund’ melalui agen masing-masing,” jelasnya.
Sebelumnya, Citilink sudah mengurangi frekuensi penerbangan Denpasar-Avalon menjadi tiga hari per minggu, sebelum kekhawatiran virus corona merebak.
Hal ini dikonfirmasi oleh Justin Giddings, CEO Bandara Avalon, yang mengatakan beberapa maskapai penerbangan lainnya juga melakukan pembatalan karena menurunnya permintaan penerbangan.
“Alasannya adalah karena virus corona,” kata Justin kepada Natasya Salim dari ABC Indonesia.
“Citilink dan penerbangan lainnya telah mengalami penurunan jumlah permintaan, sehingga mereka memutuskan untuk mengurangi penerbangan jadi tiga hari per minggu,” jelasnya.
Sementara itu, belum ada informasi hingga kapan penerbangan Citilink ini akan ditunda.
“Belum ada tanggal pasti, tergantung bagaimana respon orang-orang terhadap virus corona dan berapa lama peristiwa ini berlangsung, jangka pendek atau menengah,” kata Justin.
Apakah sebenarnya karena tak ada peminat?
Justin mengatakan dalam beberapa penerbangan Citilink rute Denpasar-Avalon, hanya 50 dari 180 buah kursi penumpang yang terisi.
“Penerbangan lewat udara [Citilink] melemah karena virus [corona],” katanya.
Justin yang mengikuti rapat dengan pimpinan Citilink di Jakarta Rabu lalu (4/3/2020) mengonfirmasi bahwa Citilink sedang menurunkan kapasitas penerbangan mereka di seluruh dunia.
“Mereka [pihak Citilink] sedang menurunkan kapasitas sebanyak 40 persen pada seluruh jaringan penerbangan mereka termasuk banyak dari penerbangan internasional mereka,” jelasnya..
ABC sudah mencoba menghubungi pihak Citilink di Indonesia tapi belum menerima jawaban hingga artikel ini diterbitkan.
Justin mengatakan pihak Citilink saat ini sedang sibuk menangani pembatalan beberapa penerbangan di seluruh dunia.
“Dari yang saya lihat, mereka memang sedang sangat sibuk. Memang fokus kami adalah [penerbangan Citilink] di Bandara Avalon, tapi mereka juga membatalkan penerbangan di seluruh dunia,” kata dia.
Awalnya agar lebih banyak turis ke Bali
Dalam pidatonya di acara pembukaan rute penerbangan Citilink Denpasar-Melbourne (25/1), Konsul Jenderal RI Melbourne Spica Tutuhatunewa mengatakan pembukaan rute ini merupakan bentuk komitmen industri penerbangan negara.
“Pembukaan rute penerbangan Citilink Bali-Melbourne merupakan bentuk komitmen industri penerbangan dalam memberikan kemudahan bagi masyarakat kedua negara untuk melakukan bisnis, saling kunjung dan berwisata,” jelasnya.
Di kesempatan itu, ia juga berharap agar pembukaan jalur penerbangan ini akan memberikan peluang lebih besar bagi wisatawan Australia untuk mengunjungi “tempat menarik lainnya di berbagai provinsi di Indonesia.”
Justin mengatakan bahwa minat warga lokal terhadap dibukanya rute penerbangan dari Bandara Avalon ke Denpasar memang tinggi.
“Bali adalah tujuan yang paling banyak diajukan oleh penumpang dan komunitas lokal. Data kami menunjukkan adanya keinginan besar warga untuk dibukanya rute ini,” ujarnya.
Mewakili Bandara Avalon, Justin menyampaikan permintaan maafnya kepada penumpang Citilink Indonesia yang terkena dampak pembatalan pesawat tersebut.
“Kami akan terus memantau kondisi dan terus melanjutkan diskusi dengan Citilink Indonesia,” kata dia.
“Saat virus sudah mereda, kami akan mengadakan kembali penjualan tiket penerbangan ke Bali dari Bandara Avalon.”(MAD)