JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Sejumlah nama berseliweran disebut-sebut sebagai calon Ketua Umum PSSI. Mulai dari Erick Thohir, Cak Imin, sampai Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Mau, Hok?
Ahok sebagai salah satu calon alternatif ketua umum PSSI sebenarnya sudah muncul sejak beberapa waktu lalu. Sosoknya yang dikenal tegas dan tanpa kompromi dinilai banyak orang cocok untuk membereskan sepakbola Indonesia dan organisasi PSSI.
Hal itu diamini oleh pengamat sepakbola Mohamad Kusnaeni. Ahok, yang bebas dari tahanan hari ini, dia nilai punya integritas, kredibilitas, dan leadership yang kuat. Tapi bukannya tanpa catatan.
“Ahok juga sosok yang lumayan ideal. Punya integritas, kredibilitas, dan leadership yang kuat. Cocok dengan kebutuhan PSSI saat ini. Namun Ahok mungkin terganjal persyaratan formal statuta. Persoalan lain, apa fokus Ahok setelah bebas nanti?” kata Kusnaeni saat berbincang.
Persyaratan formal statuta yang dimaksud Kusnaeni adalah tentang keterlibatan dalam tindak pidana.
Dalam Statuta PSSI dicantumkan syarat menjadi ketua umum harus memenuhi empat poin (pasal 34).
a. melaksanakan keputusan yang dikeluarkan Kongres dan Komite Eksekutif melalui Sekretaris Jenderal;
b. memastikan bahwa PSSI sebagai organisasi dapat mencapai tujuannya secara efektif sebagaimana diatur dalam Statuta;
c. melakukan pengawasan terhadap pekerjaan Sekretaris Jenderal;
d. memelihara hubungan baik antara PSSI dan para Anggotanya, FIFA, AFC, AFF serta badan pemerintahan dan organisasi-organisasi lainnya.
Meski tidak secara langsung disebutkan sebagai syarat ketua umum, namun sebagai komite eksekutif, syaratnya adalah: sudah berusia lebih dari 30 (tiga puluh) tahun, harus telah aktif di sepak bola sekurang-kurangnya lima tahun, dan harus tidak pernah dinyatakan bersalah atas suatu tindak pidana, serta berdomisili di wilayah Indonesia.
Padahal ketua umum PSSI pasti juga masuk dalam komite eksekutif.
Dilanjutkan Kusnaeni, hal lain yang akan memberatkan Ahok duduk di kursi PSSI 1 adalah potensi politis yang akan dia bawa. Bukan tak mungkin setelah keluar dari penjara Ahok akan didekati banyak partai. Tapi kalau Ahok menolak ajakan partai, bola berada di tangan pemilik suara untuk memajukan Ahok jadi ketum.
“Saya kira, banyak partai dan kepentingan politik akan berusaha mendekati Ahok dan merangkul dia. Kalau sudah begitu, sulit juga mengharapkan Ahok.”
“Tapi kalau Ahok nanti tidak terseret ke politik dan bersedia, mungkin para voters PSSI bisa mempertimbangkan peluang Ahok. Meskipun, sekali lagi, mungkin ada ganjalan persyaratan formal,” terang dia.
Hal lain yang menghambat Ahok, dia tak pernah secara langsung aktif di sepakbola selama sekurang-kurangnya lima tahun.(NGO)