Tel Aviv –
Dalam beberapa jam, pasukan kami mengibarkan bendera Israel di penyeberangan Rafah dan menurunkan bendera Hamas,” kata Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dilansir CNN, Rabu (8/5/2024).
Dia menegaskan ada dua tujuan utama agresi militer di Rafah. Salah satunya, kata dia, untuk melenyapkan Hamas.
“Pintu masuk ke Rafah memiliki dua tujuan utama perang; kembalinya sandera kami dan eliminasi Hamas,” tegasnya.
Netanyahu menegaskan perlu melakukan tekanan militer ke Hamas untuk membebaskan sandera. Dia pun menyinggung usul gencatan senjata Hamas hanya sekadar untuk menggagalkan invasi ke Rafah.
“Usulan Hamas kemarin dimaksudkan untuk menorpedo masuknya pasukan kita ke Rafah. Itu tidak terjadi,” imbuhnya.
Hamas menerima proposal gencatan senjata pada Senin malam, namun Israel mengatakan kesepakatan itu masih “masih jauh dari” memenuhi tuntutannya. Netanyahu membenarkan bahwa dia telah mengirim tim perunding Israel ke Kairo, ibu kota Mesir, untuk terus “berdiri teguh” pada persyaratan yang diinginkan Israel.
“Israel tidak dapat menerima proposal yang membahayakan keamanan warga negara kami dan masa depan negara kami,” ujarnya. (MAD)