MALANG,KHATULISTIWAONLINE.COM
Ada 7 titik api yang terpantau di area kebakaran Gunung Arjuno. Metode pemadaman via udara menggunakan water booming dilakukan hari ini. Satu unit helikopter milik BNPB diterjunkan yang mampu membawa 4 ribu liter air.
BPBD Kota Batu bersama Taman Hutan Rakyat Raden Soeryo selaku pengelola kawasan hutan, telah berkoordinasi dengan BNPB.
Observasi melalui udara menyimpulkan, adanya 7 titik api yang harus dipadamkan. Langkah pemadaman manual, tidak mungkin dilakukan. Karena memiliki risiko tinggi, dengan medan yang sangat curam.
“Ada 7 titik api yang akan menjadi fokus, pemadaman. Semoga operasi ini berjalan lancar, dan bara api bisa dipadamkan,” harap Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Batu Achmad Choirur Rochim, Sabtu (3/8/2019).
Rochim menambahkan, upaya pemadaman melalui udara, akan dilanjutkan jika dalam operasi hari ini, belum berhasil memadamkan seluruh titik api.
“Apabila hari ini titik api belum berhasil dipadamkan. Maka, akan dilanjutkan hari berikutnya,” tambahnya.
Helikopter Mi-8 milik BNPB, kata dia, mampu membawa 4 ribu liter air, selama satu kali keberangkatan.
Titik pengambilan air, sudah ditentukan yakni Bendungan Selorejo. “Rute keberangkaran, diawali helikopter take off dari Lanud Abdulrachman Saleh, melakukan pemantauan titik api dari udara, dan kemudian melakukan pengambilan air di Bendungan Selorejo,” beber Rochim.
Upaya pemadaman melalui udara ini, lanjut dia, akan dilanjutkan jika operasi hari ini. Belum mampu memadamkan semua titik api kebakaran.
“Akan dilanjutkan hari berikutnya, ketika pemadaman via udara hari ini, belum mampu memadamkan seluruh titik api,” tegasnya.
Water booming melalui udara dilakukan, demi melindungi vegetasi hutan Gunung Arjuno. Karena di lereng sisi selatan terdapat mata air Brantas atau Arberotum yang menjadi hulu sungai Brantas sebagai jantung warga Jawa Timur.(NGO)