JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka acara World Press Freedom Day di Jakarta Convention Center. Dalam sambutannya, JK meminta agar media menjaga independensinya.
Indonesia menjadi tuan rumah hari kebebasan pers dunia ini. Acara ini digelar di JCC mulai dari tanggal 1 Mei hingga 4 Mei 2017.
“20 tahun lalu kita tahu bahwa media di Indonesia selalu mendapat perhatian dan pengawasan, sehingga tidak mencerminkan media yang kritik terhadap pemerintah,” kata JK di awal sambutannya, di Balai Pertemuan JCC, Kompleks GBK, Jakarta Pusat, Rabu (3/5/2017).
Namun setelah reformasi, lanjut JK, media mulai memperlihatkan taringnya. Kebebasan pers dimulai sejak saat itu. Bahkan, UU nomor 40 tahun 1999 adalah satu-satunya Undang-undang yang tidak memiliki Peraturan Pemerintah atau Peraturan Menterinya.
JK menilai, pandangan kritis dari media bisa menjadi acuan bagi pemerintah untuk lebih maju.
“Negara tanpa pandangan kritis, tidak bisa berjalan dengan baik,” sebutnya.
Indonesia adalah salah satu negara yang menjadi contoh mengenai kebebasan pers. Meski begitu, JK tetap mengimbau agar awak media harus menjaga independensinya. JK bertekad menjadikan pers lebih beretika dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Tapi media juga harus menjaga independensinya. Tekad kita menjadikan pers itu bermanfaat, yang tentu juga beretika,” tutupnya. (ADI)