TANGERANG,khatulistiwaonline.com
Sekelompok pemuda ormas terlibat bentrokan di Jl Babakan Pocis, Kelurahan Bakti Jaya, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan hingga mengakibatkan satu orang mengalami luka bacok. Pasca kejadian, polisi masih siaga di lokasi untuk mengantisipasi bentrokan susulan.
“Bentrokannya terjadi siang, tapi malam harinya mereka kumpul lagi. Sudah kita siagakan 1 pleton untuk mengantisipasi bentrokan susulan,” ujar Kapolres Tangsel AKBP Fadli Widiyanto kepada khatulistiwaonline, Sabtu (29/4/2017).
Fadli mengatakan, bentrokan bermula dari perselisihan antara anggota ormas satu dan lainnya. “Terjadi kesalahpahaman antara ormas BPPKB dibantu ormas PP dengan ormas Forkabi,” imbuh Fadli.
Berawal ketika Ari dan Sarmat, anggota ormas BPPKB sedang minum kopi di depan sebuah minimarket di lokasi. “Tiba-tiba datang Didi dari Forkabi membawa senjata tajam untuk menyerang Ari,” kata Fadli.
Melihat hal itu, Ari pun melarikan diri. Ari diduga memanggil rekan-rekannya sekitar 40 orang menuju ke lokasi.
“Akhirnya setelah bernegosiasi dengan Binmas Bakti Jaya Bripka Ruwito dan Lurah Babakan Bapak Darmo Bandor, maka didapat hasil bahwa akan dilaksanakan surat perjanjian antara Didi dengan Ari disaksikan oleh RT, RW, Lurah serta anggota Binmas,” jelasnya.
Setelah setelah didapat hasil, tersebut namun belum dibuatkan surat keputusannya, kumpulan massa dari BPPKB membubarkan diri. Sesaat setelah anggota ormas BPPKB membubarkan diri, terjadilah pembacokan terhadap Rudi Haryanto alias Kodir dari Forkabi di Jl Raya Puspitek Desa Kelapa Dua, Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan.
Korban kemudian dibawa ke RS Permata Pamulang dan polisi langsung melaksanakan sweeping terhadap kendaraan yang melintas di TKP pembacokan dengan sasaran ormas BPPKB. Polisi pun datang ke lokasi dan membubarkan massa.
“Sekarang massa sudah bubar dan situasi kondusif. Namun untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, kami tetap menyiagakan personel di lokasi,” tandas Fadli.
Fadli menambahkan, pihaknya telah mengumpulkan ketua ormas masing-masing. Mereka sepakat agar kasus pembacokan diselesaikan secara hukum.
“Untuk pelaku pembacokan masih kami cari,” tandas Fadli. (MAD)