Kuala Lumpur –
Malaysia dan Korea Utara masih bersitegang menyusul pembunuhan Kim Jong-Nam pada bulan lalu. Saat ini pemerintah Malaysia tengah melakukan pembicaraan dengan Korut mengenai sembilan warga Malaysia yang dilarang meninggalkan Korut. Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Razak menyebut pembicaraan tersebut sangat sensitif.
“Ini pembicaraan dengan sebuah pemerintahan dan ini sangat sensitif,” kata Najib dalam konferensi pers seperti dilansir media Malaysia, The Star, Kamis (30/3/2017).
“Yang penting bagi kita adalah hasilnya. Yang ingin kita capai adalah keselamatan warga Malaysia di Pyongyang dan juga mempertahankan imej Malaysia sebagai negara berdaulat yang menjunjung tinggi prinsip aturan hukum,” imbuh pemimpin negeri jiran itu.
Jong-Nam, saudara tiri pemimpin Korut Kim Jong-Un meninggal usai diserang dua wanita di Bandara Internasional Kuala Lumpur pada 13 Februari lalu. Kepolisian Malaysia meyakini pria berumur 46 tahun itu tewas diserang racun VX, yang oleh PBB dikategorikan sebagai senjata pemusnah massal.
Dua terdakwa wanita dalam kasus ini — Siti Aisyah (25) dan Doan Thi Huong (28) — telah dijerat dakwaan pembunuhan dan terancam hukuman mati. Persidangan Aisyah asal Indonesia dan Doan asal Vietnam tersebut akan kembali digelar pada 13 April mendatang. (RIF)