JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Anak buah kapal (ABK) Kapal Kargo yang tengah berlayar melewati teluk Jakarta dikagetkan dengan kemunculan hiu paus atau hiu tutul. Seperti apa sebenarnya habitat hiu yang jinak yang juga disebut sebagai geger lintang ini?
Hiu paus atau hiu tutul (Rhincodon typus) adalah hiu pemakan plankton yang merupakan spesies ian terbesar. Ia biasa makan dengan menyaring air laut menyerupai kebanyakan jenis paus. Ia memiliki mulut yang sangat besar selebar 1,5 meter yang berisi 10 lembaran penyaring dan memiliki 300-350 gigi kecil. Ikan ini juga memiliki lima pasang insang berukuran besar.
Hiu paus punya ciri pola warna di punggungnya yang tutul-tutul abu-abu-putih dengan perut putih. Dua mata yang kecil terletak di ujung depan kepalanya yang datar dan lebar. Hiu ini mengembara di samudera tropis dan lautan yang beriklim hangat, dan dapat hidup hingga berusia 70 tahun. Spesies ini dipercaya berasal dari sekitar 60 juta tahun yang lalu.
Dikutip dari berbagai sumber, Senin (6/3/2017), hiu paus merupakan hewan terbesar yang masih hidup di dunia, selain paus. Ukurannya pada saat dewasa mencapai 9,7 meter dan beratnya bisa mencapai 9 ton, bahkan konon ada yang beratnya mencapai 45 ton. Meskipun ukurannya besar, hiu paus tidak berbahaya bagi manusia.
Kemunculannya di Jakarta pada Minggu kemarin mengagetkan para ABK kapal tengah melewati teluk Jakarta. Lalu di mana sebenarnya habitat hiu paus ini?
Hiu paus menghuni semua lautan yang bersuhu hangat. Ikan ini diketahui bermigrasi setiap musim semi ke wilayah paparan benua di pesisir Australia barat. Musim berpijah hewan-hewan karang di Terumbu Karang Ningaloo diketahui telah meningkatkan ketersediaan plankton bagi ikan-ikan besar ini.
Meskipun biasanya hidup menjelajah di tengah samudera luas, secara musiman terlihat adanya kelompok-kelompokhiu paus yang mencari makanan di sekitar pesisir benua, seperti di Australia barat itu; di Afrika Selatan (pantai selatan dan timur); Belize; Filipina; India; Indonesia; Honduras; Madagaskar; Meksiko; Mozambik; Tanzania; serta Zanzibar. Tidak jarang ikan-ikan ini terlihat memasuki laguna atau mendekati muara sungai.
Lalu kapan terakhir kali hiu paus terlihat di Teluk Jakarta? Pada tahun 1980 silam pernah seekor hiu paus terdampar di pantai ancol.
Namun kehadiran hiu paus di Indonesia bukan barang langka. Di objek wisata Pantai Duta, Probolinggo kerap muncul kawanan hiu paus. Hewan ini pun jadi magnet bagi para wisatawan yang datang liburan ke sana.
Di Kabupaten Probolinggo Jawa Timur, tidak hanya obyek wisata Pantai Bentar yang disinggahi hiu paus (Rhincodon typus) yang bermain-main. Tapi di obyek wisata Pantai Duta, di Desa Randutatah, Kecamatan Paiton, kawanan hiu paus berukuran sekitar 5-8 meter juga tampak asyik bermain sejak awal Januari 2017 ini.
Ikan pemakan plankton ini memikat para wisatawan yang datang, karena baru kali ini kawanan hiu yang juga sering disebut sebagai hiu tutul muncul di perairan Pantai Duta Paiton. Jumlah pengunjung pun semakin ramai berdatangan melihat kawanan hiu tutul yang bermain dengan jarak sekitar 0,26 mil laut alias 500 meter dari bibir pantai, dengan menggunakan jasa perahu.(ADI)