MOSKOW,khatulistiwaonline.com
Serangan udara Rusia di Suriah tanpa sengaja menewaskan tiga tentara Turki. Atas peristiwa tragis itu, pemerintah Rusia menyampaikan belasungkawa kepada pemerintah Turki.
Juru bicara pemerintah Rusia, Dmitry Peskov mengatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin telah menelepon Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Kamis (9/2) untuk membahas insiden di kota Al-Bab, Suriah, di mana kedua negara melakukan operasi militer untuk memerangi kelompok teroris ISIS.
Peskov menyatakan, dalam percakapan telepon tersebut, seperti dilansir News.com.au, Jumat (10/2/2017), Putin menyatakan belasungkawa kepada Erdogan atas insiden yang terjadi pada Kamis (9/2) dini hari waktu setempat itu.
Ketiga tentara Turki tewas sebagai akibat tidak adanya koordinasi dalam serangan-serangan Angkatan Udara Rusia terhadap para teroris selama operasi gabungan untuk membebaskan kota Al-Bab dari ISIS. Dikatakan Peskov, kedua pemimpin setuju untuk meningkatkan koordinasi militer terhadap ISIS di Suriah.
Sementara itu, militer Turki mengkonfirmasi bahwa Putin telah menyampaikan belasungkawa atas peristiwa itu. Dalam statemennya, militer Turki menyatakan, sebuah pesawat tempur Rusia yang menargetkan para teroris ISIS di Al-Bab, “secara tak sengaja menggempur sebuah gedung yang digunakan oleh unit-unit Angkatan Darat Turki.”
Atas permintaan pemerintah Suriah, Rusia mulai melancarkan operasi militer terhadap ISIS dan kelompok-kelompok teroris lainnya di Suriah pada September 2015 lalu. Turki juga memulai intervensi militer besar di Suriah sejak Agustus 2016 lalu, dengan mengirimkan tank-tank tempur dan pesawat-pesawat perang ke perbatasan. Langkah Turki itu telah dikecam oleh pemerintah Suriah sebagai pelanggaran kedaulatannya.
Sebelumnya pada November 2015 lalu, militer Turki menembak jatuh sebuah jet tempur Rusia di atas wilayah Suriah. Saat itu militer Turki berdalih bahwa jet tempur Rusia tersebut telah melintas masuk ke wilayah udara Turki tanpa izin. Seorang pilot Rusia tewas dalam serangan itu.
Hubungan antara Moskow dan Ankara sempat memanas setelah Erdogan menolak meminta maaf atas serangan itu. Moskow pun menjatuhkan serangkaian sanksi terhadap Turki. Namun hubungan kedua negara membaik tahun lalu, setelah Erdogan akhirnya menyampaikan permintaan maaf kepada Moskow atas peristiwa tersebut. (NOV)