JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Peningkatan laba tersebut seiring dengan naiknya pendapatan yang dibukukan perseroan. Pendapatan PLN mencapai Rp 281,89 triliun per Juni 2025. Pendapatan ini naik 7,57% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 262,06 triliun.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, capaian tersebut ditopang oleh penjualan listrik sebesar 155,62 Terawatt hour (TWh) sepanjang semester I 2025. Penjualan ini tumbuh 4,36% secara year on year (yoy) dibanding periode yang sama di tahun lalu yang mencapai 149,11 TWh.
Darmawan mengatakan, sektor rumah tangga menjadi kontributor utama penjualan listrik, dengan konsumsi mencapai 67,14 TWh pada semester I 2025. Jumlah ini tumbuh 5,13% yoy atau meningkat 3,27 TWh dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dan menyumbang 43,14% dari total penjualan listrik nasional.
Sementara itu, konsumsi listrik di sektor industri tumbuh sebesar 2,66% secara tahunan, dengan volume mencapai 1.165 Gigawatt hour (GWh). Ia mengatakan, pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan permintaan listrik dari pelanggan industri menengah, khususnya di sektor makanan dan minuman, tekstil dan pakaian jadi, serta industri karet dan plastik.
“Kami sangat berterima kasih kepada Pemerintah dan semua pihak yang terus mendukung PLN. Berkat kolaborasi ini, kami berhasil membukukan kinerja yang solid. Ini juga jadi bukti keberhasilan Pemerintah dalam menjaga kestabilan ekonomi terlihat dari naiknya konsumsi listrik pelanggan,” ucap Darmawan dalam keterangan tertulis, Rabu (6/8/2025).
PT PLN (Persero) membukukan laba periode berjalan sebesar Rp 6,64 triliun sepanjang semester I tahun 2025. Laba tersebut melesat 32,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 5 triliun.
Darmawan menekankan bahwa transformasi menyeluruh yang dijalankan sejak 2020 telah memperkuat daya saing perusahaan. Langkah ini tidak hanya menciptakan efisiensi sistemik, tetapi juga mengubah pola kerja PLN dari pendekatan birokratis menjadi lebih berorientasi pasar dan pelanggan.
“Transformasi holistik yang kami jalankan sejak 2020 menjadi fondasi penting dalam menciptakan efisiensi dan ketahanan bisnis. Pendekatan yang lebih business-like ini memungkinkan PLN beradaptasi terhadap dinamika eksternal, sekaligus memastikan pasokan energi yang andal, kompetitif, dan mendukung keberlanjutan ekonomi nasional,” pungkas Darmawan. (BAS)