YOGYAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM
Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama Daerah Istimewa Yogyakarta (BEM PTNU DIY) sukses menyelenggarakan rangkaian acara Ngaji Nusantara, Pelantikan, dan Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) pada Minggu, 27 Juli 2025 di Gedung PWNU DIY. Kegiatan ini mengusung tema “Memperkuat Persatuan Mahasiswa Nahdliyin untuk Mewujudkan Kemandirian Umat.”
Acara berlangsung secara khidmat dan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting di tingkat daerah maupun nasional, antara lain:
Hilmy Muhammad, M.A. (Anggota DPD RI)
KH Abdul Muhaimin (A’wan PBNU)
Wawan Harmawan, S.E., M.M. (Wakil Wali Kota Yogyakarta)
Faishol Muslim, M.Si. (Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat SETDA DIY)
Gugun El Guyanie, S.HI., LL.M. (Wakil Sekretaris PWNU DIY)
Dr. Drs. Senawi, M.P. (Ketua LPTNU DIY)
Sebanyak 38 pengurus BEM PTNU DIY resmi dilantik, dengan Tegar Pradana sebagai Koordinator Wilayah, Arifa Widiasari sebagai Sekretaris Wilayah, dan Artha Hallaludin sebagai Bendahara Wilayah.
Dalam sambutan pasca dilantik, Tegar Pradana menyampaikan bahwa kedepannya BEM PTNU DIY tidak hanya akan menjadi simbol romantisme sejarah Yogyakarta sebagai kota pendidikan dan kota perjuangan
“BEM PTNU DIY tidak hanya akan meromantisasi sejarah, tapi juga menjadi bagian dari sejarah.”, Ucap pria yang akrab dipanggil Tegar tersebut
“Meskipun kita kalah secara basis kampus NU dengan wilayah lain. Tapi secara intelektual dan gerakan, kita harus lebih unggul dengan wilayah lain dan saya tegaskan bahwa Jogja akan senantiasa menjadi poros intelektual dan patron gerakan dalam kancah nasional.”, Tegasnya
Rangkaian acara juga diisi dengan Ngaji Nusantara yang menegaskan pentingnya nilai persatuan sebagai fondasi utama gerakan mahasiswa Nahdliyyin dalam mewujudkan kemandirian umat.
Sementara itu, dalam Muskerwil, dibahas arah kerja strategis BEM PTNU DIY selama satu periode kedepan, meliputi penguatan kapasitas kader, advokasi mahasiswa, kolaborasi dengan pemerintah daerah, serta konsolidasi gerakan berbasis digital.
“Harapannya kegiatan ini dapat menjadi tonggak perjuangan bagi mahasiswa Nahdliyin di DIY untuk terus berpikir kritis, bergerak, serta berkontribusi nyata bagi agama, nusa, dan bangsa.”, pungkas pria yang berasal dari Kampus Universitas Alma Ata tersebut. (RIF)