MALANG, KHATULISTIWAONLINE.COM
Penolakan sosok kontroversial Zakir Naik datang ke Indonesia semakin meluas. Setelah kota Solo kali ini kota Malang menyusul menolak acara orasi sosok yang dianggap provokator intoleransi sekaligus Bapak Buronan Internasional dan Bapak Intoleransi Terorisme Internasional.
Ormas kebhinekaan lintas Agama, budaya dan tradisi Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) bersama elemen masyarakat gencar menyuarakan penolakan.
Menurut Ketua Umumnya AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal), kedatangan Zakir Naik menyimpan agenda tersembunyi penyebaran paham asing.
“Orasi Zakir Naik di berbagai negara sejak dulu spesialis kajian perbandingan antar Agama. Ini yang kita tolak dari dulu sebagai upaya pelemahan Iman pemeluk Agama, tidak hanya Islam” jelas Gus Wal dalam keterangannya kepada awak media Rabu 9/7 usai melakukan pemasangan spanduk penolakan di kota Malang.
Publik masih belum lupa peristiwa pengerusakan tempat ibadah di Cidahu Sukabumi dan Cilodong Depok beberapa hari lalu. Menurut Gus Wal aksi tersebut didasari intoleransi yang ditularkan kepada sesama umat beragama di Indonesia dan hal itu terjadi sesaat setelah Zakir Naik mendarat di Indonesia bertemu Dengan Rizieq Shihab.
“Aksi intoleransi di Cidahu Sukabumi dan cilodong Depok spiritnya adalah menganggap agama dan keyakinannya paling benar dibanding pemeluk lain. Orasi Zakir Naik sejak dulu membuat orang menjadi fanatik dan buta sosial. Dampaknya kebencian pada pemeluk Agama lain semakin subur. Kita dipecah belah secara pikiran dan itulah yang membahayakan persatuan bangsa” imbuh Gus Wal.
PNIB bersama elemen dan tokoh masyarakat menyerukan pembatalan acara orasi yang dijadwalkan di berbagai kota.
“Kami PNIB dan elemen masyarakat akan mengikuti kemana Zakir Naik berorasi. Menyerukan penolakan sebagai upaya merawat kebhinekaan, bukan kebencian kepada sosok penceramah impor. Setelah Solo dan Malang selanjutnya Bandung dan Jakarta wajib menolak atau Indonesia makin marak intoleransi Radikalisme Terorisme seusai Zakir Naik terima honor pulang ke negaranya”pungkas Gus Wal.( JRS )