JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik, Sofyano Zakaria, menilai capaian tersebut merupakan hasil dari perencanaan matang dan konsistensi strategi bisnis PLN sejak 2020. Menurutnya, kenaikan 18% dibandingkan 2023 itu bukanlah sesuatu yang terjadi secara kebetulan.
“Angka tersebut mencerminkan kinerja positif yang berkelanjutan. Hal itu bukan capaian yang datang begitu saja, melainkan hasil dari perencanaan dan pelaksanaan strategi bisnis yang solid,” kata Sofyano dalam keterangan resmi yang diterima.
Tak hanya dari sisi keuangan, PLN juga mencatat penjualan listrik sebesar 306 terawatt hour (TWh) sepanjang 2024. Capaian ini tumbuh sekitar 6% dibandingkan tahun sebelumnya dan bahkan melampaui target pemerintah sebesar 300 TWh atau setara 102%.
“Penjualan tersebut membuktikan bahwa PLN tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan energi masyarakat, tetapi juga mendorong kemandirian energi melalui optimalisasi sumber daya domestik, perluasan jaringan, serta efisiensi sistem kelistrikan,” jelas Sofyano.
Ia menambahkan, kontribusi besar PLN ini menjadikan perusahaan sebagai salah satu pilar penting dalam menopang ketahanan fiskal dan pembangunan nasional. Menurutnya, PLN kini tak hanya sekadar BUMN penyedia listrik, tapi juga pendorong strategis ekonomi negara.
“Dengan berbagai kontribusi dan dukungannya, PLN memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan pendapatan negara, menjadikannya salah satu pendorong fiskal yang strategis,” tegasnya.
Transformasi PLN juga dinilai berjalan efektif lewat modernisasi teknologi, digitalisasi layanan, dan perencanaan infrastruktur berbasis data. Hal ini diyakini berperan besar dalam memperkuat daya saing sektor kelistrikan nasional dan mempercepat transisi menuju sistem energi berkelanjutan.
“Semua ini tidak lepas dari kepemimpinan Direktur Utama PLN yang memiliki kapabilitas tinggi dalam mengelola perubahan,” ujar Sofyano. (HAN)