SERANG, KHATULISTIWAONLINE.COM –
BMKG memprediksi gelombang laut di Selat Sunda aman untuk penyeberangan selama mudik Lebaran 2025. Namun, katanya, semua pihak tetap harus memperhatikan perkembangan terbaru.
“Masih terpantau aman,” kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo saat dihubungi, Jumat (14/3/2025).
Selat Sunda menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera. Pelabuhan Merak dan Bakauheni biasanya akan dipenuhi kendaraan pemudik menjelang dan setelah Lebaran.
BMKG menyebut gelombang laut saat mudik di Merak dan Bakauheni dalam kategori rendah dan sedang. Namun, katanya, kondisi cuaca tetap bisa berubah sewaktu-waktu.
“Prakiraan tinggi gelombang saat mudik dalam kategori rendah-sedang, maksimal 1,25 hingga 2,5 meter. Namun, perlu tetap menjaga kewaspadaan terhadap perubahan arah dan kecepatan angin di fase pancaroba ini,” ujarnya.
Menurut Eko, terdapat prosedur standar bersama antara pemangku kepentingan di pelabuhan. Dia mengatakan prosedur itu dibuat untuk keselamatan bersama dan harus dipatuhi.
“Jika kecepatan angin mencapai 20 knot dan tinggi gelombang mencapai 2 (meter) atau lebih, maka akan dilakukan penundaan kegiatan bongkar muat di pelabuhan penyeberangan,” katanya.
Eko menyebut wilayah Indonesia, khususnya Banten dan Lampung, masuk pancaroba. Dia mengatakan masih ada potensi hujan lebat di fase perubahan musim dari musim hujan ke kemarau.
“Di fase pancaroba ini, masih ada potensi terjadi hujan dengan intensitas sedang-lebat,” katanya.
Eko mengatakan lancarnya mudik di Merak dan Bakauheni sangat tergantung dari kondisi laut. Jika laut tidak dalam kondisi baik, maka lalu lintas kapal pun tak bisa dilakukan.
“Oleh karena itu AWS (Automatic Weather Station) Maritim yang terpasang di Pelabuhan Merak, Ciwandan dan Bakauheni harus operasional dengan baik,” ujarnya. (VAN)