JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Prof Dr Arief Hidayat menyatakan lembaganya berhasil memantapkan eksistensinya di mata dunia. Kerja keras tersebut membuahkan hasil dengan kembali terpilih sebagai Presiden The Association of Asia Constitutional Courts and Equivalent Institutions (AACC)
“Selama 2016, MK memantapkan keberadan di mata dunia melalui jaringan kerjasama, baik lembaga maupun institusi di luar MK. Ini prestasi kita di Asia MK dan mahkamah sejenis seperti di Malaysia maupun Filipina,” kata Arief dalam jumpa pers akhir tahun di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (29/12/2016).
Arief mengatakan AACC merupakan organisasi MK tingkat Asia yang didirikan lewat Jakarta Declaration pada 2010 lalu. Indonesia dipercaya terpilih memegang jabatan sebagai presiden ketiga.
“Pada Agustus 2016, semestinya jabatan NKRI habis. Tapi syukur alhamdulilah kita masih dipercaya sampai 17 Agustus 2017. Itu pun kalau dianggap cukup. Tapi kalau ada anggapan kembali dipercayai menjadi ketua bisa sampai 2018. Jadi MK NKRI dapat apresiasi luar biasa dari teman-teman mahkamah di tingkat Asia,” papar Arief.
Arief mengatakan apresiasi tidak hanya diberikan kepada lembaga, tetapi juga hakim konstitusi lainnya. Bahkan dirinya kerap diminta memberikan pengalamannya sebagai narasumber pada forum international.
“Bagaimana pengalaman MK NKRI dalam menjalankan di berbagai forum, misal Kongres Eropa atau asosiasi berbahasa Prancis. Indonesia satu-satunya asosiasi di luar Eropa, satu-satunya asosiasi berbahasa Prancis itu NKRI diminta narasumber,” ujar Arief bangga.
Arief juga menjelaskan salah satu prestasi yang berhasil diukir sepanjang 2016 ini adalah putusan MK yang diterjemahkan ke bahasa Inggris. Putusan tersebut juga dipelajari oleh mahasiwa hingga hakim-hakim di dunia international.
“Perlu disampaikan putusan kita banyak diterjemahkan ke bahasa Inggris yang banyak pelajari oleh mahasiswa, hakim sampai pegawai Mahkamah dari negara lain. Banyak putusan kita yang juga dipelajari oleh kolega kita di luar. Hal ini merupakan refleksi dari MK setahun terakhir pada tahun 2016,” pungkas Arief. (MAD)